Dirut BPJS Kesehatan Sebut 398.155 Petugas Pemilu Miliki Risiko Penyakit Hipertensi hingga Jantung
Ia memaparkan, para petugas pemilu yang telah melakukan skrining kesehatan sebanyak 6.825.151 orang atau sekitar 86,4 persen.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut, 398.155 petugas Pemilu 2024 berisiko penyakit.
Ia memaparkan, para petugas pemilu yang telah melakukan skrining kesehatan sebanyak 6.825.151 orang atau sekitar 86,4 persen.
Baca juga: Jumlah Petugas Pemilu Meninggal Dunia pada 2024 Turun Dibanding 2019, Ini Kata Menkes RI
"Dari jumlah tersebut kami mencatat ada 398.155 petugas yang berisiko penyakit," kata Ghufron dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Dari jumlah tersebut, paling banyak hipertensi yakni 63 persen, kemudian jantung koroner 26 persen, gagal ginjal kronik itu 8 persen dan diabetes melitus 3 persen.
Baca juga: BPJS Kesehatan Tak Bayari SemuaPengobatan, Ini 21 Jenis Layanan yang Tak Ditanggung
"Upaya skrining itu lalu ditindaklanjuti dengan berbagai macam antisipasi antara lain. Para petugas kesehatan di FKTP itu bekerja untuk monitor dan kemudian memberikan hal-hal yang diperlukan agar kesehatannya lebih baik," kata Ghufron.
Sejauh ini, jumlah petugas dilayani di FKTP 12,7 persen atau 50.596 petugas.
"Kita bagus sekali ini untuk melakukan skrining promosi, prevensi, tetapi juga menyiapkan terapi kalau diperlukan hanya masalahnya tadi sampaikan bahwa sudah menjadi petugas duluan baru kita skring. Mungkin ke depan skrining dulu baru menjadi petugas," harap dia.
Sejauh ini dari sekitar 7,9 juta orang yang bertugas dalam pemungutan suara Pemilu 2024, 278.495 petugas diantaranya belum terdaftar sebagai peserta BPJS.