7 Fakta Konsumsi Daging Kambing, Mitos Bikin Darah Tinggi hingga Disebut Daging Merah Tersehat
Berikut ini Tribunnews telah rangkum 7 faktanya, dianggap daging merah tersehat. Apakah memang dapat memicu kolesterol naik bahkan darah tinggi?
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Apakah mengonsumsi daging kambing bikin kolesterol naik? bahkan membuat darah tinggi?
Diketahui tak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari sajian masakan berbahan dasar daging kambing.
Mereka akan banyak mengolahnya menjadi aneka masakan nusantara, seperti sate, tongseng, gulai hingga lainnya.
Bersamaan dengan adanya perayaan Idul Adha, biasanya membuat stok daging kambing pun menjadi berlimpah.
Banyak informasi beedar di tengah masyarakat bahwa mengonsumsi daging kambingapt memicu kolesterol naik juga darah tinggi.
Lantas benarkah demikian?
Simak 7 fakta seputar mengonsumsi daging kambing, yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
Rendah Kolesterol
Mengutip unair.ac.id, pakar ilmu keperawatan UNAIR, Dr Abu Bakar SKep Ns MKep menyebut kadar kolesterol dalam daging kambing lebih rendah daripada daging sapi.
Bahkan disebutkannya daging ayam malah memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada daging kambing.
“Sehingga kalau tanya daging kambing aman atau tidak harusnya lebih aman karena kadar kolesterolnya paling rendah. Tapi yang harus menjadi perhatian lagi adalah cara memasaknya,” ujarnya.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing, Pakai Nanas hingga Potongan Timun
Pihaknya juga menekankan, penyebab dari hipertensi adalah makanan tinggi garam hingga makanan tinggi kolesterol.
Mitos: Daging Kambing Bikin Darah Tinggi
dr Tirtar Mandira Hudhi atau yang karib disapa dr.Tirta mengatakan, daging kambing bikin darah tinggi merupakan mitos.
Mengutip tayangan Youtube Tirta PengPengPeng, dr Tirta mengatakan, daging kambing merupakan komponen daging merah yang justru dapat menekan angka kolesterol.
“Lalu kok bisa orang yang makan jadi kolesterolnya naik, lehernya tegang? Itu karena masak daging kambingnya menggunakan bumbu kecap yang sangat berlebihan,” ujarnya.