9 Dampak Kebanyakan Makan Gula terhadap Kesehatan Gigi, Merusak Gigi dan Gusi Sekaligus
Ternyata banyak mengonsumsi gula dan makanan manis benar-benar berbahaya untuk kesehatan gigi dan mulut, simak penjelasannya
Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Menyebabkan radang gusi
Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya di sekitar garis gusi, yang kemudian memicu respons imun berupa peradangan, pembengkakan, dan perdarahan pada gusi—kondisi ini dikenal sebagai gingivitis.
Jika tidak segera diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih parah.
Melemahkan struktur gigi
Paparan gula yang sering dapat melemahkan struktur gigi dari waktu ke waktu dengan mengikis mineral penting seperti kalsium dan fosfor dari email gigi.
Hilangnya mineral ini membuat gigi menjadi rapuh, mudah retak, dan lebih rentan terhadap infeksi.
Baca juga: 11 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Berpuasa di Bulan Ramadan
Menyebabkan mulut kering
Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan berkurangnya produksi air liur, yang pada akhirnya menyebabkan mulut kering.
Air liur berfungsi membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam, sehingga kekurangan air liur dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Mendorong pertumbuhan bakteri
Gula merupakan sumber makanan utama bagi bakteri di dalam mulut.
Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin banyak pula makanan yang tersedia untuk bakteri, yang memicu mereka berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak asam yang merusak gigi dan gusi.
Menyebabkan gigi sensitif
Dalam jangka waktu lama, erosi email akibat gula dapat mengekspos lapisan dentin yang lebih lunak pada gigi, yang menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap makanan atau minuman panas, dingin, atau manis.