Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Program FMSRB Loan ADB 3440 INO
Lahan pertanian tak bisa lepas dari ketersediaan air. Namun mengelola air untuk pertanian tak semudah yang dibayangkan. Jika musim penghujan, lahan pe
Editor: Content Writer
Lahan pertanian tak bisa lepas dari ketersediaan air. Namun mengelola air untuk pertanian tak semudah yang dibayangkan. Jika musim penghujan, lahan pertanian yang terairi secara berlebihan akan membuat tanaman pertanian menjadi busuk.
Sebaliknya di musim kemarau jika ketersediaan air kurang maka akan menyebabkan kekeringan dan tanaman akan mati. Karena itu Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) turun tangan dalam membangun pengelolaan air yang mencukupi.
Salah satu program yang dijalankan Ditjen PSP adalah mengupayakan konservasi lahan melalui program Flood Management Selected River Basins (FMSRB) dana Loan ADB 3440 INO salah satunya pengelolaan air dengan membangun kolam penampungan air dari sumber air (embung). Seperti di kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.
FMSRB adalah program yang dilaksanakan di Kab Lebak, Pandeglang dan Serang, dengan pemikiran bahwa di 3 kabupaten tersebut lahan pertanian tak lepas dari peran sumber air dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung dalam penyediaan air. Jika DAS Ciujung tidak dikelola dengan baik maka lahan pertanian yang seharusnya produktif menjadi kurang produktif. Pembuatan embung sangat diperlukan. Jika musim hujan lahan tidak terendam air, di musim kemarau saat air dari irigasi tidak mencukupi maka embung bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.
Menurut Dirjen PSP Sarwo Edhy selain membangun embung, untuk meningkatkan kesejahteraan petani di kabupaten Lebak, Dirjen PSP melalui program yang sama telah dan sedang melakukan kegiatan berupa konservasi lahan seluas 325 ha, mengoptimasi lahan seluas 75 ha, pembuatan Dam Parit, instalasi perpompaan, pembuatan sumur resapan, dan banyak lagi.
Proyek ini juga mendukung pilihan mata pencaharian bagi para petani yang mencakup penyediaan ternak (sumber pupuk organik), peralatan pertanian, benih dan bibit dari berbagai varietas hasil panen tinggi dan lain -lain untuk memastikan keberlanjutan investasi terasering.
Dengan dibangunnya embung berkapasitas 750m kubik air di kecamatan Cipanas ini diharapkan petani yang sebelumnya hanya panen sekali dalam setahun maka bisa menjadi dua kali atau tiga kali panen.
"Selain di kecamatan Cipanas, kita ada 14 embung lagi yang tersebar di sejumlah kecamatan lainnya. Jadi total ada 15 embung yang kita bangun di kabupaten Lebak ini. Dengan ini kami berharap petani bisa memanen 2 sampai 3 kali hasil pertanian mereka dalam satu tahun," ujar Sarwo Edhy di sela-sela kunjungan kerjanya meninjau pembangunan embung di desa Haurgajruk kecamatan Cipanas, Lebak, Rabu (14/8/2019).
Selama ini, Kabupaten Lebak masuk daerah penghasil pangan dan menyumbangkan hasil pertaniannya untuk kebutuhan nasional. Sebab produksi pangan di sini juga dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi hingga Lampung. Untuk itu pemerintah sangat peduli dan mendukung swasembada pangan di wilayah tersebut.
"Kami berharap proyek ini akan meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik," ujar Sarwo Edhy.
"Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif," tambah Sarwo Edhy.
Lebih jauh Sarwo Edhy berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah.
"Saya pesan kepada petani dan masyarakat di sini agar menjaga dan memelihara embung ini dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan," kata Sarwo Edhy kepada para petani yang hadir.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah melalui Dirjen PSP Kementan yang telah membantu para petani lebak khususnya dan masyarakat Lebak umumnya dengan proyek FMSRB yang membangun embung, dam parit, bantuan bibit, ternak, kandang, mesin APPO untuk pengolah pupuk organik dan lain-lain.