Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Porter di Kapal KM Kelud, Harus Berpacu dengan Waktu hingga Nyaris Kehilangan Penumpang

Porter merupakan pramuantar atau pramubarang yang mengandalkan jasa tenaganya untuk membawa barang milik orang lain.

Editor: Content Writer
zoom-in Kisah Porter di Kapal KM Kelud, Harus Berpacu dengan Waktu hingga Nyaris Kehilangan Penumpang
Istimewa
MUDIK: Kala Porter Berpacu dengan Waktu di Kapal KM Kelud 

Di sinilah tampak perjuangan para porter. Terlihat beberapa porter bersusah payah membawa barang menaiki tangga kapal. Agar mempersingkat waktu, beberapa porter mengikatkan barang berupa koper atau tas dengan kain lalu memikulnya ke atas. Para porter menapaki tangga bersama dengan para pemudik.

Saat pemudik menapaki tangga secara perlahan, porter yang membawa banyak barang mau tak mau harus melakukan hal serupa.

Hal ini dilakukan mereka berulang-ulang hingga kapal kecil yang penuh pemudik dan barang mulai kosong.

Tiga hingga empat porter terlihat bermandikan keringat serta terengah-engah.

Kisaran pukul 16.00 WIB, tercatat 407 pemudik yang naik ke kapal KM Kelud untuk mudik ke pelabuhan Belawan.

Saat kapal KM Kelud akan berangkat, hal yang membuat hati teriris sempat terjadi. Dua orang porter yang sudah kelelahan tampak kehilangan penumpang yang ia bantu, sehingga harus mencarinya lebih dulu. Keduanya berburu waktu karena kapal KM Kelud akan segera berangkat.

Wajah keduanya begitu Lelah dan nyaris putus asa. Tampak satu orang porter dengan logat Padang dengan ciri-ciri ramput panjang terikat, berkumis, nyaris meneteskan air mata. Matanya mulai berlinang namun mencoba untuk tegar.

Berita Rekomendasi

Sementara satu rekannya berbadan gempal, rambut nyaris botak masih berlari ke dalam kapal untuk mencari penumpang yang menggunakan jasa keduanya.

“Cepat-cepat, kapal mau berangkat,” ujar beberapa orang.

Porter yang berambut Panjang tersebut turun dengan perasaan tak karuan. Sesekali ia melihat ke arah rekannya berharap keberhasilan.

Tak berselang lama, rekannya tersebut juga turun namun dengan wajah sedih. Saat mendengar kata-kata cepat turun, ia sempat mengomel. Ia meminta orang-orang bersabar karena dirinya telah kelelahan dan belum menerima upah.

Hingga hanya hitungan detik, seorang penumpang berlari dari dalam dengan membawa sejumlah uang dan memberikannya kepadanya.

Ia pun turun, lalu tangga di naikkan kembali. Perlahan, kapal kecil tersebut bertolak menuju Tanjung Balai Karimun membawa para porter. Sementara itu, KM Kelud kembali berlayar menuju pelabuhan Belawan. KM Kelud membawa total 2.361 pemudik. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas