Obrolan Soal Duit Tak Akan Sensitif Bagi Pasutri Kalau Caranya Begini
Obrolan soal pengeluaran rumahtangga tidak akan jadi sensitif bagi suami istri kalau timing dan caranya tepat.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Urusan uang memang selalu sensitif. Jadi meski Anda dan dia sudah menjadi suami istri dalam jangka waktu yang cukup lama, tetapi saat membahas keuangan Anda harus lebih berhati-hati untuk melakukannya.
Jonathan Clements, direktur pendidikan finansial di Citi Personal Wealth Management, menjabarkan beberapa tips untuk menghindari kesalahpahaman dalam hubungan rumah tangga Anda karena masalah uang.
1. Jika ingin membicarakan mengenai keuangan rumah tangga, lakukan pada sore di hari libur Anda. Karena pada momen seperti ini, biasanya pasangan sedang berada pada perasaan yang baik, dan saat itu bebas dari segala macam aktivitas pekerjaan.
2. Katakan sesuatu seperti, "Sayang, sebelum kita memutuskan untuk punya anak (ini untuk pasangan yang baru menikah), alangkah baiknya jika kita membicarakan mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan kita berdua, bagaimana?"
Jadi, katakan dengan nada yang santai serta mesra, sehingga perbincangan Anda berdua tidak akan diliputi ketegangan.
3. Utarakan lebih dulu. Misalnya Anda ingin membahas mengenai gaji, tabungan, atau bahkan mengenai utang kartu kredit Anda. Hal ini merupakan persoalan penting yang harus diketahui kedua belah pihak, untuk menentukan budget mengenai sewa rumah, tagihan-tagihan, dan biaya sehari-hari.
Sampaikan, misalnya, "Aku harus menyisihkan Rp 1 juta per bulan untuk sewa rumah. Rasanya aku tidak bisa membayar lebih dari itu karena masih punya pinjaman Rp 500.000 di koperasi. Bagaimana denganmu?"
4. Saat keterusterangan antara Anda berdua sudah dilakukan, dan ternyata pasangan memiliki utang kartu kredit, jangan langsung panik. Tanyakan padanya, untuk apa utang kartu kredit itu, dan bagaimana ia membayarnya kembali.
Kalau ia sudah punya rencana, tentu tak masalah. Tetapi kalau ia cenderung mengabaikan tagihan-tagihannya, Anda perlu berhati-hati (khususnya jika Anda masih dalam tahap pacaran). Jangan sampai utang-utangnya berpindah menjadi beban Anda ketika Anda menikah nanti.
(Krismas Wahyu Utami/Sumber: SELF)