Keranjingan Belanja karena Merasa Bahagia? Bisa Jadi Anda Mengalami Gangguan Kejiwaan
Ada sebagian orang belanja bukan sekadar memenuhi kebutuhan hidup. Tapi lebih dari itu, yakni bersenang-senang.
Editor: Willem Jonata
Media sosial ternyata juga bisa memengaruhi perilaku berbelanja impulsif. Jika kamu mengalaminya, cobalah jeda sejenak dari kebiasaan mengakses media sosial.
Jika kamu terbiasa berbelanja online, cobalah untuk menghapus aplikasi e-commerce tersebut dari ponselmu dan tidak mengaksesnya selama beberapa waktu.
Sambil jeda sejenak dari media sosial, kamu bisa mendistraksi perhatianmu dengan melakukan aktivitas produktif lainnya.
"Bisa lihat yang lain atau melakukan aktivitas lain yang lebih produkti, misal masak-masak," ungkapnya.
3. Dibantu orang sekitar
Peran orang sekitar, seperti keluarga, teman dan pasangan juga sangat besar untuk membantu seseorang keluar dari perilaku berbelanja impuslifnya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya menyembunyikan kartu kredit yang biasa digunakan berbelanja atau membantu mengalihkan pikiran ketika godaan keinginan berbelanja muncul.
"Lingkungan bisa berperan. Mudah-mudahan dengan mengingatkan, yang bersangkutan belum jatuh pada adiksi. Sebab kalau sudah adiksi repot banget," ucap Ratih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Bisa Tahan Godaan Belanja? Waspada Gangguan Kejiwaan