Rajin Olahraga Tanpa Perhatikan Pola Makan Umumnya Gagal Turunkan Berat Badan, Bagaimana Seharusnya?
Banyak orang berolahraga sebagai bagian dari upaya menurunkan berat badan. Namun, banyak pula yang berolahraga justru makan tambah banyak.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang berolahraga sebagai bagian dari upaya menurunkan berat badan.
Namun, tak sedikit orang yang merasa mereka justru makan lebih banyak setelah olahraga.
Temuan studi pun menunjukkan, sebagian besar orang yang berolahraga tanpa memerhatikan pola makan biasanya gagal mencapai target berat badan yang diinginkan.
Saat berolahraga tubuh membakar kalori dan jika metabolisme normal maka akan terjadi defisit energi.
Pada titik itu, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai energi, sehingga berat badan menjadi turun.
Namun, sistem di dalam tubuh tiap orang berbeda-beda. Terkadang, tubuh kita justru menyabotase usaha penurunan berat badan.
Baca juga: Rebus Kulit Nanas Lalu Minum Airnya, Berat Badan Akan Turun dengan Mudah Tanpa Perlu Olahraga
Tubuh justru menyimpan. cadangan energi untuk berjaga-jaga jika kita butuh untuk bertahan hidup. Sebuah sisa evolusi dari nenek moyang manusia.
Akibatnya, yang terjadi adalah kita berolahraga, nafsu makan meningkat, kita akan menambah asupan kalori sebagai kompensasi kalori dari yang kita bakar.
Asisten profesor nutrisi di University of Kentucky, Kyle Flack lalu memikirkan bagaimana mengubah hal tersebut.
Dari penelitiannya diketahui, rata-rata orang mengasup 1.000 kalori sebagai kompensasi, terlepas dari berapa pun durasi olahraga yang dilakukan.
Flack dan tim penelitinya mengeksplorasi gagasan itu lewat studi yang diterbitkan ke dalam American Journal of Physiology di tahun 2018.
Studi tersebut berjudul "Energy compensation in response to aerobic exercise training in overweight adults".
Baca juga: 8 Perubahan Gaya Hidup Terbaik untuk Membantu Mengontrol Diabetes, Atur Pola Makan hingga Olahraga
Studi itu melibatkan peserta pria dan wanita obesits dan jarang bergerak untuk rajin berolahraga dan membakar 1.500-3.000 kalori per minggu.
Para peserta melakukan latihan yang dipantau, yakni berjalan selama 30 atau 60 menit, lima kali dalam seminggu.