Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apa Isi Kandungan Surah Al Maidah Ayat 3? Larangan Makan Babi, Darah, Bangkai

Apa isi kandungan Surah Al Maidah Ayat 3? Larangan makan babi, darah, bangkai, hewan yang mati dicekik, dipukul, diterkam binatang buas, dll.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Apa Isi Kandungan Surah Al Maidah Ayat 3? Larangan Makan Babi, Darah, Bangkai
Net
Ilustrasi Al Quran - isi kandungan Surah Al Maidah Ayat 3? Larangan makan babi, darah, bangkai, hewan yang mati dicekik, dipukul, diterkam binatang buas, dll. 

Kebiasaan ini seperti yang dilakukan oleh orang Arab pada masa jahiliah, yaitu dengan mengambil tiga anak panah yang belum ada bulu, salah satu anak panah itu ditulis dengan perkataan:

“Amaran³ rabb³” (Tuhanku telah menyuruhku), anak panah yang kedua ditulis dengan perkataan:

“Nah±n³ rabb³” (Tuhanku melarangku), sedang anak panah yang ketiga tidak ditulis apa-apa.

Anak panah itu disimpan di dalam Ka'bah.

Jika mereka bermaksud mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, mereka minta tolong kepada penjaga Ka’bah mencabut salah satu dari ketiga anak panah tersebut dan melaksanakan apa yang tertulis pada anak panah yang diambil itu.

Kalau terambil anak panah yang tidak ditulis apa-apa, maka undian diulangi lagi.

Perbuatan ini dilarang karena mengandung syirik atau tahayul dan khurafat.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini menurut ajaran Rasulullah SAW jika hendak memilih satu dari dua pekerjaan yang sama pentingnya atau memilih di antara melaksanakan atau tidak, maka hendaklah melaksanakan salat istikharah dua raka’at.

Undian biasa yang tidak mengandung kefasikan

Kalau undian biasa (qur'ah) yang tidak mengandung kefasikan atau tahayul dan khurafat, tidaklah diharamkan.

Misalnya undian untuk mengambil satu bagian dari dua tumpukan yang sudah diusahakan sama banyaknya, siapa yang berhak dari masing-masing tumpukan itu lalu diadakan qurah (undian).

Kaum Muslim tidak boleh putus asa menghadapi orang kafir

Selanjutnya diterangkan pada haji wada orang-orang kafir telah putus asa dalam usahanya untuk mengalahkan agama Islam.

Oleh karena itu kaum Muslimin tidak boleh merasa takut kepada mereka tetapi hendaklah takut kepada Allah.

Allah menyempurnakan Agama Islam

Ilustrasi Al-Quran (1)
Ilustrasi Al-Quran (1) (Pixabay)

Selanjutnya dalam ayat ini dijelaskan lagi tentang sesuatu yang penting bagi Nabi Muhammad saw dan bagi seluruh umat Islam, bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam dan telah mencukupkan nikmat-Nya, serta telah rida agama Islam menjadi agama umat manusia.

Setelah ayat ini dibacakan oleh Nabi, maka Umar menangis lalu Nabi bertanya apa yang menyebabkan ia menangis.

Umar menjawab, “Sesuatu yang sudah sempurna tidak ada yang ditunggu lagi kecuali kurangnya.”

Rasulullah membenarkan ucapan Umar itu (Riwayat Ibnu Jarr dan Harun bin Antarah dari ayahnya).

Diriwayatkan bahwa ayat ini turun di Arafah tanggal 9 Zulhijjah 10 H, hari Jumat sesudah asar.

Sejarah telah mencatat, 81 hari sesudah turunnya Al Maidah Ayat 3, Nabi Muhammad SAW pun wafat setelah menunaikan risalahnya selama kurang lebih 23 tahun.

Memang ajaran Islam telah sempurna, walaupun segala persoalan belum dirinci, tetapi telah cukup sempurna dengan berbagai prinsip urusan duniawi maupun ukhrawi.

Hukum makanan haram menjadi dibolehkan

Kemudian pada akhir ayat ini diterangkan, orang-orang yang terpaksa makan makanan yang diharamkan Allah karena lapar tanpa niat untuk berbuat dosa, dibolehkan asal dia makan seperlunya saja, sekedar mempertahankan hidup.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Al-Quran

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas