Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh: Nggak Ada itu Jokowi Mau 3 Periode, Apalagi Mau Jadi Wakil Presiden

Surya Paloh kembali memastikan sosok Jokowi tidak akan mungkin merusakan ketatanegaraan, apalagi dia sudah dua periode menjabat Presiden RI.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Surya Paloh: Nggak Ada itu Jokowi Mau 3 Periode, Apalagi Mau Jadi Wakil Presiden
Capture Tribunnews.com
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Surya Paloh kembali memastikan sosok Jokowi tidak akan mungkin merusakan ketatanegaraan dengan menjadi presiden 3 periode, apalagi dia sudah dua periode menjabat Presiden RI. 

Saya mengenal pribadi seorang Jokowi. Saya orangnya amat sangat mempunyai confidence dan percaya akan keteguhan dan semangat kenegarawanannya.

Dia seorang pemimpin yang bekerja keras dengan karakter pribadi yang terukur, jujur, sederhana, dan amat sangat menyayangi bangsa ini.

Saya mempunyai keyakinan ketika itu masih konsisten ada pada dirinya, seluruh jawaban sudah kita miliki. Nggak ada itu mau tiga periode lah apalagi mau jadi wakil presiden, nggak ada. Berarti kita akan kehilangan Jokowi seperti apa yang kita kenal kalau itu terjadi.

Tetapi secara eksplisit apakah pernah tanya langsung ke Pak Jokowi?

Saya bahasa batin saya tahu itu dalam kedekatan personal. Saya mungkin klaim diri sendiri, tapi saya yakin sampai hari ini masih terjaga baik ya insya Allah barangkali itulah Jokowi yang kita kenal.

Soal dinasti politik, dari Pak Soekarno ke Bu Mega, Pak SBY ke AHY, dan Bang Suya ke Prananda, bagaimana komentar Anda?

Ya masing-masing para pihak mempunyai persepsi, harapan, keinginan dari objektivitas dan rasionalitas yang ada pada diri semuanya.

Baca juga: Sudah Tak Menjabat saat 2024 Nanti, Segini Gaji Pensiunan Presiden Jokowi dan Wapres Maaruf Amin

Berita Rekomendasi

Yang pasti semua orang tua menginginkan anaknya lebih hebat, lebih bermanfaat, lebih membanggakan dibandingkan apa yang ada pada dirinya. Dan itu adalah human being. Nilainya itu universal dimana saja. Saya menghargai itu.

Tapi khusus untuk saya, saya mau kalaupun Prananda dia berproses saja secara alami. Mungkin tantangannya akan berbeda dengan apa yang saya hadapi, duduk meratap di pinggir jalan, merenung, berpikir, menangis.

Mungkin lebih banyak tangisan yang saya alami. Kesedihan yang saya alami, kegagalan juga yang saya alami. Tapi saya tidak berharap itu kalau bisa diulangi yang sama ya kan.

Yah tapi ada baiknya juga karena guru yang paling abadi dan paling baik yang paling hebat bukan hanya pelajaran yang kita peroleh dari sekolah-sekolah formal, tapi yang paling hebat itu adalah sekolah kehidupan. Di sana mengalami jatuh dan bangunnya kehidupan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas