PDIP: Rakyat Itu Terhormat, Bukan Obyek Jual Beli Suara Saat Pemilu
Kemampuan mengorganisir rakyat lewat berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat harus sejalan dengan kemampuan berkomunikasi politik.
Editor: Hasanudin Aco
“Ini bukti bahwa ketika kita mau mengorganisir rakyat desa menjadi subyek bukan obyek, itu bisa. Rakyat harus jadi subyek bernegara, harus diorganisir agar semakin besar keterlibatannnya dalam bernegara. Itulah tugas kita,” kata Adian.
“Saya berharap kita sebagai kader PDI Perjuangan harus berbeda dengan kader partai lain. Kita harus perbaiki dan ubah cara kita mengorganisir rakyat. Supaya suatu saat rakyat akan mengatakan, dalam pemilu, saya memilih orang baik, bukan memilih amplop,” tegasnya.
Sementara Bane Raja Manalu memberi materi tentang komunikasi politik. Menurut Bane, kemampuan mengorganisir rakyat lewat berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat harus sejalan dengan kemampuan berkomunikasi politik.
“Tentu apa yang diucapkan dan disampaikan harus sejalan dengan apa yang dilakukan, seperti apa yang dikatakan oleh Bung Karno. Apa yang dilakukan di lapangan harus terkomunikasikan ke masyarakat luas. Berceritalah sebelum disebut bercerita itu menjadi haram,” kata Bane.
Menurut Bane, mengambil kisah dari Adian, kerja mengorganisasi penambang di Pongkor sdalah daya juang yang akan dilihat oleh rakyat, dan akan berwujud menjadi pilihan politik saat pemilu.
“Kita harus mampu mengorkestrasi kebaikan dan mampu menyampaikannya kepada masyarakat lebih luas. Militansi dalam mewujudkan hal ini jangan ditunda lagi. Kita harus menata kebenaran yang disampaikan lewat media, sebagai tempat menyampaikan tatanan kebenaran tersebut,” urai Bane.
Soal media, Bane mengatakan PDIP memang tidak memiliki media massa sendiri. Namun semua anggota dan kader PDIP bisa membangun jejaring ke media massa, hingga memanfaatkan media sosial yang sata ini sangat digandrungi anak muda.
“Maka sejak sekarang semua peristiwa yang mengorganisir rakyat seharusnya ada muncul di media sosial,” kata Bane.
Sementara Hasto menekankan bahwa kuncinya adalah spirit agar bagaimana semua kader bergerak dengan penuh rasa cinta kepada rakyat.
“Kuncinya adalah spirit, bagaimana kita bergerak penuh rasa cinta kepada rakyat. Dan itu harus dilakukan oleh kita semua, khususnya para anggota dewan kita, semua harus bergerak memberdayakan rakyat,” kata Hasto.
“Kunci kemenangan kita adalah terus bangun struktur partai kita sebagai mesin poltiik. Percaya pada struktur. Bangun struktur yang berdikari. Latihlah kader punya kesadaran di bidang ekonomi. Organisir rakyat. Model pemberdayaan harus diperkuat dan makin kreatif. Semoga ini jadi inspirasi pergerakan kita, kader PDI Perjuangan harus bergerak secara kreatif turun ke rakyat,” pungkas Hasto.