Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: PSI Butuh Figur Kuat Berwibawa, Giring Kurang 'Greget'

Hal itu merespons sejumlah kader PSI yang berpindah ke partai lain menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: PSI Butuh Figur Kuat Berwibawa, Giring Kurang 'Greget'
Tribunnews.com/Ibriza
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha beserta jajaran pengurus PSI, saat ditemui usai acara Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024, di halaman kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022) malam. (Ibriza) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus memiliki figur ketua umum yang kuat dan berwibawa.

Hal itu merespons sejumlah kadernya berpindah ke partai lain menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Terbaru, mislanya Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat PSI Rian Ernest Tanudjaja hengkang dari partai itu.

Baca juga: Satu Per Satu Petinggi PSI Mengundurkan Diri, Terbaru Rian Ernest, Inikah Penyebabnya?

Adi menilai Ketua Umum PSI Giring Ganesha tak memiliki rekam jejak kuat jadi aktivis politik, malah yang menonjol sebagai anak band.

"Dari segi organisasi PSI butuh figur kuat berwibawa. Ketum PSI saat ini tak memiliki rekam jejak kuat jadi aktivis politik. Malah yang lebih menonjol sebagai anak band. Wibawa sebagai ketum partai kurang greget," kata Adi kepada Tribunnews.com, Kamis (15/12/2022).

Adi juga menyebut dari segi isu, PSI terlihat sangat konfrontatif, liberal, dan sangat agresif.

BERITA REKOMENDASI

"Itu tak sesuai dengan budaya politik kita yang cenderung moderat. Isunya mesti lebih soft, lunak, dan tak bikin kegaduhan. Diferensiasi politik tak harus menimbulkan kegaduhan akut," ujarnya.

Adi menegaskan mundurnya sejumlah pentolan tersebut membuat makin terjal jalan yang mesti ditempuh PSI lolos ke Senayan.

Ia menerangkan Pemilu 2019 dengan full team yang dipenuhi politisi muda berbakat saja lolos ke senayan.

"Tentunya makin membuat PSI berat menghadapi pemilu 2024. PSI harus kerja super ekstra  keras untuk lolos," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adi menyarankan PSI agar segara melakukan pembenahan seperti perombakan total, strategi politik, dan isu politik.


"Jika tak segera berbenah bukan tak mungkin PSI bakal bedol desa, kader-kader kuncinya pindah ke partai lain," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat PSI Rian Ernest Tanudjaja menyatakan mundur dari partai besutan Giring Ganesha itu.

"Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai solidaritas Indonesia," kata Rian dikutip dari Twitternya, Kamis (15/12/2022).

Rian meyakini keputusan yang diambilnya merupakan benar untuk langkah politik kedepannya.

"Meski berat saya meyakini ini adalah keputusan yang benar. Ini langkah Poltik saya ke depannya," ujarnya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangannya saat bersama-sama di PSI.

"Saya berterima kasih kepada sahabat saudara, mentor dan rekan seperjuangan saya di PSI," ungkapnya.

Kendati mundur dari PSI, Rian menegaskan dirinya tetap berjuang menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Meski mundur dari PSI namun perjuangan saya menyuarakan aspirasi, merumuskan kebijakan dan mencerdaskan rakyat tidak berhenti," ucapnya.

Meski mundur, Rian menuturkan dirinya tetap berjuang melalui jalur politik.

"Negara besar seperti Indonesia perlu cara-cara berpolitik yang lebih baik. Karena itu saya Rian Ernest akan tetap di jalur politik," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas