Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Artis Dianggap Alat Parpol untuk Menarik Massa Pemilih

Dedi Kurnia Syah menganggap partai politik (parpol) merekrut artis hanya untuk menarik massa pemilih.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Artis Dianggap Alat Parpol untuk Menarik Massa Pemilih
Tribunnews
Deretan partai politik yang mengusung artis di Pemilu 2024 mendatang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganggap partai politik (parpol) merekrut artis hanya untuk menarik massa pemilih.

Menurut Dedi, para artis yang direkrut tersebut tidak diperlukan pengkaderan, dan memang tak memerlukan kapasitas sebagai politisi.

"Mereka hanya alat untuk menarik pemilih, selayaknya alat tentu memang tak miliki kapasitas," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Senin (2/1/2023).

Dedi mengatakan fenomena tersebut akan menjadi risiko politik bagi Indonesia lantaran Parlemen diisi orang yang tak memiliki kualitas legislasi.

"Situasi itu menjadi risiko politik kita, Parlemen dari kalangan artis hanya sekedar menggenapi jumlah anggota parlemen, bukan menggenapi kualitas legislasi," ujarnya.

Baca juga: Saat Ini Dede Yusuf Satu-satunya Caleg Artis Partai Demokrat, Lainnya Masih Proses Penjaringan

Namun, ia menuturkan tanpa artis sekalipun tidak lantas kader organik partai berkualitas lantaran tidak menjalankan fungsi pengkaderan dengan baik.

Berita Rekomendasi

"Simpulan bagi publik, lebih baik memilih yang mereka kenal, yakni para artis, karena memilih politisi sekalipun tidak lantas mendapat legislator berkapasitas," ungkap Dedi.

Sementara, Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan partainya tak menampik memang kerap memajukan artis sebagai caleg.

"PAN secara image memang dekat dengan artis. Tak heran ada plesetan bahwa PAN itu Partai Artis Nasional," kata Viva saat dikonfirmasi, Senin (2/12/2022).

Viva menuturkan bahwa PAN merupakan partai yang terbuka dan menghargai nilai kemanusiaan dan kemajemukan. Dia bilang, model kepemimpinan PAN bersifat partisipatif-inklusif.

Dengan begitu, kata Viva, tidak ada strata yang menjadi sekat pembatas antara Ketua Umum dengan pengurus dan kader partai. Karena itu, para artis pun disebut betah dengan PAN.

"Pengurus di tingkat kecamatan bisa langsung kirim whatsapp atau menelpon ke Bang Zul (Zulkifli Hasan). Dan dijawab. Kondisi organisasi partai seperti inilah yang membuat para kaum profesional, termasuk artis betah tinggal di rumah PAN," ungkapnya.

Kendati demikian, Viva menyatakan bahwa PAN tidak membeda-bedakan latar belakang caleg berdasarkan profesinya. Artis maupun masyarakat umum diperlakukan yang sama pada partai berlambang matahari putih tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas