Sambut Pemilu, CEO Tribun Network: Seluruh Perspektif Lokal Harus Dapat Tempat di Panggung Nasional
CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengungkapkan latar belakang lahirnya Tribun dalam kaitannya dengan demokrasi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengungkapkan latar belakang lahirnya Tribun dalam kaitannya dengan demokrasi.
Dahlan mengatakan tagline yang diusung Tribun yakni Mata Lokal mewakili sebuah perspektif tentang cara melihat persoalan.
Ia menjelaskan perspektif tersebut penting mengingat betapa luasnya Indonesia dari sisi wilayah maupun kekayaannya dari sisi jumlah etnis yang mendiaminya.
Menurutnya, hal yang terjadi selama ini adalah masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia hanya melihat dan mendengar persoalan dari sudut pandang Jakarta.
Hal tersebut disampaikannya saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Kompas TV Menara Kompas Jakarta pada Selasa (14/2/2023).
"Padahal sebenarnya kalau kita mau demokrasi, mestinya seluruh perspektif lokal mendapat tempat di panggung nasional. Itulah kenapa Tribun lahir dan bercita-cita memberi akses ke seluruh daerah," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan hal yang menjadi visi Tribun terkait Mata Lokal adalah masyarakat di satu daerah berbicara tentang diri dan persoalan yang mereka hadapi di daerah tersebut.
Hal tersebut, kata dia, berkaitan juga dengan kanal dan tagline Mata Lokal Memilih yang diusung Tribun dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang.
"Itulah Mata Lokal Memilih. Kita ingin pilihan itu diserahkan kepada perspektif lokal," kata dia.
Ia mencontohkan kebijakan yang dirumuskan oleh pemangku kepentingan didasarkan dari berbagai macam perspektif.
Kebijakan yang sudah diketok palu, kata dia, sebenarnya adalah puncak dari berbagai macam perspektif tersebut.
Baca juga: CEO Dahlan Dahi Ungkap Cita-cita Tribun Network: Ingin Lestarikan Keberagaman Indonesia
"Dan menjamin bahwa seluruh perspektif ini punya akses dalam wilayah regulasi itu sama dengan menjamin kebhinekaan Indonesia. Itu cara kita melestarikan keanekaragaman Indonesia," kata Dahlan.
Demokratisasi akses terhadap semua orang untuk dilihat dan melihat, kata dia, adalah substansi demokrasi.
Itulah sebabnya, lanjut dia, mengapa Tribun menghadirkan program series Mata Lokal Memilih.
"Pemilu Presiden, DPR, DPD, DPR RI, itu Februari. Dan akan dilanjutkan dengan Pilkada November, kalau tidak berubah. Artinya ini seriesnya akan panjang dalam rangka menjaring semua perspektif ini," kata dia.
Diskusi 'Mata Lokal Memilih' terkait keterlibatan para artis di partai politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu menghadirkan sejumlah publik figur.
Mulai dari Krisdayanti (anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan), Arzeti Bilbina (anggota DPR RI dari Fraksi PKB), Okky Asokawati (politisi Partai NasDem), Tantowi Yahya (politisi Partai Golkar), dan Dedi Miing Gumelar (politisi Partai Gelora).
Hadir pula Dr. Nugroho Setiawan, Mp EpANd, serta Founder - CEO IT Reasearch and Politic Consultant (Ipol Indonesia) Petrus Hartanto.
Diskusi ini dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Acara ini juga didukung langsung oleh Ipol Indonesia dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.