Pengamat Sebut Jokowi dan Megawati Bakal jadi Sosok Penentu Final Koalisi Parpol untuk Pemilu 2024
Qodari menyatakan kalau Presiden RI itu bakal menjadi penentu koalisi karena sebagian Ketua Umum Partai Politik di parlemen saat ini berada di Kabinet
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.con, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menilai, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan menjadi dua sosok yang menentukan konstalasi final untuk Pemilu 2024.
Di mana kata Qodari, kedua sosok tersebut yang akan menjadikan suatu titik terang bagi para koalisi terbentuk nantinya. Terlebih saat ini kata dia, seluruh politisi dan partai politik masih menunggu pengumuman dari Megawati Soekarnoputri terkait sosok yang akan diusung oleh PDI-P.
"Dua penentu koalisi final, Megawati dan Joko Widodo. Semua politisi pada hari ini itu lagi nunggu bu mega. 'Bu siapa sih bu', 'siapa sih bu calonnya'," kata Qodari saat menyampaikan hasil survei terbaru dari Indo Barometer di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: PDIP dan Tokoh Agama Deklarasikan Pemilu 2024 Damai Tanpa Politisasi Agama
Pernyataan itu didasari karena menurut Qodari, selagi PDIP belum menyatakan dukungan kepada sosok untuk diusung sebagai Capres, maka susunan koalisi bersama pasangan capres-cawapres nya masih akan berubah.
"Silakan dibantah, tapi semua politisi, semua partai politik, semua tokih politik pada hari ini nungguin seorang ibu namanya Megawati Soekarnoputri. Kenapa? Kalo bu Mega belum ngambil keputusan ini susunan permainan bisa berubah," ujar dia.
Dirinya mencotohkan terkait dengan isu kalau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang tertarik mengusung Ganjar Pranowo sebagia calon presiden.
Baca juga: Rapat Paripurna Pengesahan Perppu Pemilu akan Digelar Pekan Depan, Puan Pastikan Tak Ada Halangan
Kata dia, jika memang KIB bertekad untuk merebut Ganjar Pranowo dari PDIP sebagian capres maka seharusnya sudah dilakukan sejak koalisi itu terbentuk.
Namun, nyatanya, hingga kini KIB belum memiliki sosok capres yang akan diusung.
"Contoh, apakah berani KIB mengajukan Ganjar Pranowo di saat PDIP, di saat bu Mega belum menetapkan Ganjar sebagai capres? Menurut saya tidak. Kenapa? Pertama, kalo berani udah dari kemarin-kemarin," kata dia.
Alasan keduanya, jika memang KIB tetap mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres namun tanpa seizin dari PDIP maka Megawati akan marah.
Malah kata Qodari, kemungkinan besar Megawati akan mengusung nama lain dari PDIP.
"Begitu KIB mengajukan calon Ganjar Pranowo tanpa persetujuan tanpa dukungan bu Mega dan Ganjar nya mengamini, ganjarnya setuju, bu Mega nya marah dan mengajjkan calon yang lain. Bu Mega nya mengajukan calon yang lain, katakanlah Puan Maharani," ucap dia.
Sementara dari sosok Jokowi, Qodari menyatakan kalau Presiden RI itu bakal menjadi penentu koalisi karena sebagian Ketua Umum Partai Politik di parlemen saat ini berada di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: VIDEO Jokowi Ungkap Topik Pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri soal Pemilu 2024
Dalam artian kata dia, sebagian besar Partai Politik bakal meneruskan apa yang menjadi program keberlanjutan dari program kerja Jokowi.
"Pak Jokowi juga sangat menentukan, kenapa, karena sebagian ketua umum ada dalam kabinet, dalam konteks keberlanjutan program kerja dan pembangunan tentunya preverensi pak Jokowi menjadi pertimbangan para kerua partai dalam pertimbangan menentukan capres mereka," tukas dia.