Demokrat soal Koalisi Besar: Silakan, Jika Dirasa 2 atau 3 Parpol Tak Cukup Bersaing dengan Anies
Demokrat nilai rencana pembentukan Koalisi Besar diharapkan dapat menciptakan pertarungan pemilu 2024 lebih kompetitif.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat turut merespon adanya wacana pembentukan Koalisi Besar sebagai rencana menyatunya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Demokrat menghormati terkait adanya wacana tersebut, termasuk soal dimulainya manuver beberapa ketua umum partai politik melakukan pertemuan.
"Adapun terkait upaya membangun Koalisi Besar, Kami, Partai Demokrat, selaku bagian dari Koalisi Perubahan, menghormati upaya untuk membuat kontestasi Pilpres 2024, menjadi lebih kompetitif dengan cara bermartabat dan berintegritas," kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, dikutip Senin (10/4/2023).
Herzaky menilai, rencana pembentukan Koalisi Besar itu diharapkan dapat menciptakan pertarungan pemilu 2024 lebih kompetitif.
Dirinya lantas berseloroh bahwasanya, pembentukan Koalisi Besar itu penting jika memang tujuannya untuk bersaing secara bermartabat dan berintegritas.
"Jika dirasa koalisi 2 atau 3 parpol tak cukup untuk bersaing dengan Koalisi Perubahan ataupun Anies Baswedan, silahkan membentuk koalisi 4 atau 5 partai," ucap dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat ini, menepis soal adanya isu kalau pembentukan Koalisi Besar ini untuk menghadang Anies Baswedan maju sebagai Capres.
Pihaknya kata Herzaky, justru menilai wacana terbentuknya Koalisi Besar ini untuk menciptakan pertarungan politik yang membangun.
"Banyak pihak yang menduga bangunan Koalisi Besar ini ditujukan untuk menghadang Anies dan Koalisi Perubahan. Demokrat sendiri melihatnya sebagai upaya ksatria dan konstruktif," tukas Herzaky.
Baca juga: Buka Potensi Koalisi Besar, PAN Berharap Para Ketua Umum di KIB Bergiliran Berkunjung ke Prabowo
Sebagai informasi, rencana pembentukan Koalisi Besar makin santer terjadi usai beberapa ketua umum partai politik yang ada di KIB dan KKIR melakukan pertemuan.
Pertemuan di Kantor DPP PAN yang turut dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu, digadang menjadi titik awal penjajakan Koalisi Besar ini dimulai.
Jokowi menyebut, telah mendengar soal adanya wacana tersebut digaungkan oleh para ketua umum Partai Politik.
"Yang berbicara itu ketua-ketua partai (soal koalisi besar). Saya bagian mendengarkan saja," kata Jokowi kepada awak media usia Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Zulhas Sebut Jokowi Punya Peran dalam Membentuk Koalisi Besar, Prabowo Dinilai jadi Motor Penggerak
Kendati saat ditanyakan mengenai penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang belakangan ini tersiar, Jokowi hanya menilai cocok.
Kata dia, seluruh perkembangan partai termasuk dengan koalisi merupakan kewenangan dari masing-masing ketua umum.
"Cocok, saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi.
"Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," tukasnya.