Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Soroti Menteri Srantal-sruntul

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti menteri yang membuat gaduh dan 'srantal-sruntul' jelang Pemilu 2024.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Wakil Ketua Umum Partai Garuda Soroti Menteri Srantal-sruntul
Istimewa
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti menteri yang membuat gaduh dan 'srantal-sruntul' jelang Pemilu 2024.

Namun, Teddy tidak menyebutkan nama menteri yang disebut 'srantal-sruntul' itu.




Ia hanya mengatakan DPR telah mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak suka menteri yang membuat gaduh, sehingga bisa di reshuffle.

"Hal ini disampaikan karena melihat berbagai manuver menterinya Jokowi yang 'srantal-sruntul' menjelang Pemilu, membuat gaduh tapi tidak memiliki data akan apa yang digaduhkan," kata Teddy dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4/2023).

Teddy meyakini Presiden Jokowi tidak akan melakukan reshuffle terhadap menteri tersebut. Pasalnya, Presiden Jokowi tahu reshuffle adalah tujuan dari menteri 'srantal sruntul'.

"'Srantal sruntul' itu bagian dari cara agar dipecat. Ketika dipecat, lalu menjadi pihak yang terzolimi, dengan tujuan untuk mendapatkan simpati luas dari masyarakat," kata Teddy.

BERITA TERKAIT

Juru Bicara Partai Garuda itu mengingatkan negeri ini sudah pernah punya pengalaman akan drama terzolimi, sehingga tidak akan terjerumus untuk kedua kalinya.

Negeri ini, kata Teddy, harus dipimpin oleh orang yang memiliki prestasi bukan orang yang suka membuat drama dan sensasi.

"Karena nanti negeri ini akan dijalankan dengan berbagai drama dan sensasi," katanya.

Baca juga: Partai Garuda Ingatkan BEM UI Jangan Sampai Dijadikan Pion oleh Pemain Politik

Menjelang pemilu 2024, lanjut Teddy, bermunculan para pahlawan kesiangan, yang tadinya biasa saja, mendadak sruntulan.

"Masyarakat jangan sampai terlena dengan hal itu, ini adalah bagian dari drama murahan demi bisa ikut dalam kontestasi Pemilu. Kita sudah punya pengalaman buruk akan hal itu kan?" tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas