Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Sebut Wacana Pembentukan Koalisi Besar Proposalnya Zulkifli Hasan, Bukan Presiden Jokowi

Ketua Komisi X DPR RI itu juga meragukan adanya pembentukan koalisi besar yang diinginkan oleh Zulhas.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in PKB Sebut Wacana Pembentukan Koalisi Besar Proposalnya Zulkifli Hasan, Bukan Presiden Jokowi
Istimewa
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono menghadiri "Silaturahmi Ramadan" di Gedung DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut wacana pembentukan koalisi besar bukan berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut wacana pembentukan koalisi besar bukan berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Demikian disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda.

Dia menduga wacana koalisi besar merupakan keinginan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.

Hal itu sekaligus menanggapi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendeklarasikan dukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres).

"Sejak awal kita nggak ada sama sekali belum ada bahasan soal koalisi besar. Jadi misalnya PPP deklarasi ngusung Ganjar ya itu konteksnya di KIB gitu karena sejak awal belum ada," ujar Huda kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Koalisi Besar akan Bertemu lagi, Ketua Umum PAN: Kami Berharap Tuan Rumahnya Pak Presiden

Ketua Komisi X DPR RI itu juga meragukan adanya pembentukan koalisi besar yang diinginkan oleh Zulhas. Sebab, PPP yang juga rekan koalisinya telah mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres.

Berita Rekomendasi

Karena itu, Huda pun meragukan keinginan adanya koalisi besar merupakan ide Presiden Jokowi. Sebab hingga kini, Eks Gubernur DKI Jakarta itu pun belum bersikap mengenai rencana koalisi besar tersebut.

"Apa yang disebut Pak Zul koalisi besar itu yang akhirnya di KIB sendiri lepas satu, nah karena itu saya setuju soal pak Jokowi yang mau ngajak itu saya masih meragukan itu. Itu proposalnya pak Zul kelihatannya. Karena faktanya sampai hari ini kita belum dapat konfirmasi apapun tentang rencana Pak Presiden itu," jelasnya.

"Selama belum ada, karena kita ngerasa nggak ada konfirmasi apapun dari beliau Pak Jokowi ya berarti masih proposalnya pak Zul itu. Maunya pak Zul itu," sambungnya.

Baca juga: Matangkan Koalisi, Prabowo-Cak Imin Bertemu di Kertanegara Sore Ini

Oleh sebab itu, Huda pun menyatakan deklarasi PPP terhadap Ganjar Pranowo menjadi capres tidak ada kaitannya dengan ide koalisi besar.

"Ketika PPP deklarasi Ganjar apa itu nggak ada kaitannya dengan ide koalisi besar kita aja belum bahas. Jadi soal sekarang PPP Deklarasi Ganjar ya itu internal KIB, nggak terkait sama sekali dengan PKB-Gerindra," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan, seluruh ketua umum partai yang mewacanakan terbentuknya koalisi besar bakal kembali bertemu dalam waktu dekat.

Zulhas menyatakan, pertemuan nantinya sebagai tindak lanjut dari pembahasan awal yang dilakukan di Kantor DPP PAN pada bulan Ramadan lalu.

Rencana pertemuan itu kata Zulhas, turut dibahas saat dirinya bersama Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Saingi Koalisi Besar, Partai Buruh Bakal Deklarasikan Koalisi Kecil Saat May Day

"Kami membahas kelanjutan dari pertemuan di kantor PAN beberapa waktu yang lalu yang kita sebut dengan komitmen kebangsaan, atau koalisi besar," ucap Zulhas usai pertemuan, dikutip Jumat (28/4/2023).

Perihal pertemuan itu, Zulhas mewakili para ketua umum partai koalisi besar berharap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tuan rumahnya.

Sebagaimana, dalam pertemuan awal di Kantor DPP PAN, Presiden Jokowi juga turut hadir memberikan amanat.

Wacana pembentukan Koalisi Besar itu sendiri merupakan bentuk peleburan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PPP dan PAN, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas oleh Partai Gerindra dan PKB.

Keseluruhan partai tersebut saat ini tergabung dalam koalisi pemerintah.

"Kita berharap nanti koalisi pemerintah ini tentu diundang oleh tuan rumahnya kita minta bapak presiden," ucap dia.

Zulhas memastikan, dalam pertemuan nantinya, akan turut dibahas mengenai berbagai hal.

Termasuk, kelanjutan rencana pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah saat ini di masa mendatang.

Baca juga: Bantah KIB Bubar, Mardiono: Gak Bubar, Manakala Plihanya Sama jadi Koalisi Plus

"Tentu ya bicara mengenai bagaimana melanjutkan pembangunan yang sudah bagus tentu kalau yang belum bagaimana nanti memperbaikinya. kira-kira itu," tukas dia.

PPP Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Pengumuman itu disampaikan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).

"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai capres RI pada pemilu pilpres 2024," kata Mardiono dalam tayangan YouTube Petiga TV.

Mardiono mengatakan pengumuman ini setelah melalui pertemuan selama tiga hari di Yogyakarta hingga dilanjutkan pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP.

Dia juga meminta para anggota dan kader agar berjuang sungguh-sungguh memenangkan Pemilu 2024.

Sebelum mengumumkan nama Ganjar sebagai capres, Mardiono terlebih dahulu menyapa para kader.

Acara ini dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, Sekjen PPP Arwani Thomafi, dan Waketum Arsul Sani bersama sejumlah petinggi lainnya. 

PPP Bakal Temui PDIP

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyatakan, pihaknya bakal bertemu dengan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) termasuk Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

Mardiono menyebut, pertemuan dengan PDIP dilakukan usai PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Karena Pak Ganjar Pranowo juga memiliki induk kader partai, yaitu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PDIP, maka saya juga harus menyampaikan ini kepada Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Mardiono saat jumpa pers di Rumah Dinas Airlangga Hartarto di Kompleks Menteri, Jalan Widya Chandra, Kamis (27/4/2023).

Mardiono mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dirinya, Megawati selaku Ketua Umum PDIP telah memberikan waktu untuk pihaknya.

Adapun, dirinya menyatakan, pertemuan itu rencana bakal terlaksana pada Minggu 30 April mendatang.

"Kalau saya tadi dapet kabar sore tadi, kalau ibu Megawati akan memberikan waktu dengan saya hari minggu ya, hari minggu," ucap dia.

Sementara itu selanjutnya, pihaknya juga bakal bertemu dengan Ganjar Pranowo sebagai sosok yang diusung sebagai capres.

Hanya saja perihal waktu, Mardiono menyebut belum dapat memastikan kapan akan terjadi.

"Kemudian pak Ganjar belum memberikan jadwal dan waktu, tunggu selesai, baru nanti minta jadwal untuk ketemu bapak presiden, ketemu dalam konteks saya sebagai ketua umum partai politik, bukan sebagai utusan presiden," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas