Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Ganjar Ditunjuk Jadi Bacapres, Suara PDIP Naik di Kalangan Pemilih Kritis

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan dalam survei pada pemilih kritis dari tanggal 25 hingga 28 April 2023, PDIP mendapat dukungan tinggi.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Usai Ganjar Ditunjuk Jadi Bacapres, Suara PDIP Naik di Kalangan Pemilih Kritis
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan dan PPP, Ganjar Pranowo saat menghadiri Kerja Sama Partai Politik PDI Perjuangan dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). PDI Perjuangan dan PPP resmi melakukan kerja sama politik mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai Ganjar Pranowo ditunjuk oleh PDIP menjadi bakal calon presiden, suara partai moncong putih ini naik di kalangan pemilih kritis.

Hal ini berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Selasa (2/5/2023).

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan dalam survei pada pemilih kritis dari tanggal 25 hingga 28 April 2023, PDIP mendapat dukungan paling tinggi, 19,9 persen.

Selanjutnya Gerindra 12,4 persen, Golkar 9,3 persen, Demokrat 6,5 persen, PKS 6.1 persen, PKB 5,5 persen, dan Nasdem 3,6 persen.

“Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 3 persen. Masih ada 30,3 persen yang belum menentukan pilihan,” kata Deni dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Deni menjelaskan dukungan pada PDIP di kalangan pemilih kritis pascakeputusan calon presiden cenderung naik, dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023 menjadi 19,9 persen dalam survei 25-28 April 2023. Kenaikannya sekitar 3,8 persen.

Baca juga: Dorong Prabowo Jadi Capres, Eks Petinggi Demokrat Marzuki Alie Tolak Dukung AHY Karena Alasan Ini

Berita Rekomendasi

Sementara dalam kurun waktu yang sama, dukungan kepada partai-partai lain tidak mengalami perubahan berarti.

Hal ini, menurut Deni, menunjukkan pencalonan Ganjar sebagai presiden oleh PDIP memiliki dampak elektoral yang positif pada partai tersebut.

“Keputusan PDIP mencalonkan Ganjar sebagai capres tampaknya berdampak positif terhadap PDIP. Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDIP di kelompok pemilih kritis menguat pasca pencalonan Ganjar,” simpul Deni.

Deni menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka akses seperti internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas