Petinggi Nasdem dan Demokrat Saling Serang Soal Kapan Deklarasi Cawapres Anies Baswedan
Alih-alih makin kompak, perbedaan pandangan kedua partai belakangan kian terasa tajam. Soliditas Koalisi Perubahan pun dipertanyakan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua partai penggagas Koalisi Perubahan untuk Persatuan yakni Nasdem dan Partai Demokrat tak sejalan soal waktu deklarasi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Jika Demokrat mendorong supaya deklarasi bakal cawapres Anies dilakukan segera, Nasdem berpendapat, pengumuman figur cawapres tak boleh terburu-buru. Langkah itu harus dipertimbangkan secara matang.
Alih-alih makin kompak, perbedaan pandangan kedua partai belakangan kian terasa tajam. Soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan pun dipertanyakan.
Mengutip dari Kompas.com, Desakan Partai Demokrat ihwal percepatan deklarasi cawapres salah satunya didasari dari jebloknya angka elektabilitas Anies.
Menurut survei sejumlah lembaga, angka elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu terus menunjukkan penurunan.
Bahkan, survei teranyar Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas Anies sebagai kandidat capres turun sejak Juli 2022.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, partainya bakal mengevaluasi Anies.
Demokrat pun mengusulkan agar deklarasi cawapres Anies dipercepat, setidaknya Juni 2023.
Baca juga: Cawapres Anies Tak Kunjung Diumumkan hingga Demokrat Desak KPP, NasDem: Tidak Semudah Itu
“Mengevaluasi, mengusulkan percepatan deklarasi,” kata Andi saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2023).
"Kalau jarak (elektabilitas) sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," tuturnya.
Demokrat yakin, begitu cawapres diumumkan, basis pemilih Anies akan bergerak bersama untuk memenangkan bakal capres yang diusung Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Di sisi lain, Nasdem tak sepakat dengan pandangan Demokrat. Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari menilai, elektabilitas Anies turun bukan karena faktor cawapres yang tak kunjung diumumkan.
Dia bilang, deklarasi cawapres tak bisa dipatok waktu. Menurut Taufik, pengumuman cawapres harus memperhatikan dinamika politik yang terus berubah dan dinamis.
"Kita dinamis saja. Namanya politik kan bisa tiba-tiba ada sesuatu hal yang harus segera, (atau) bisa saja jadi mundur. Kayak gitu kan dinamislah, enggak bisa dipatok harus begini," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).