Dekat dengan NU, PAN Perkuat Basis Pemilih Islam untuk Pemilu 2024
Kedekatan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Nahdlatul Ulama (NU) disebut semakin menunjukkan hubungan yang harmonis.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedekatan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Nahdlatul Ulama (NU) disebut semakin menunjukkan hubungan yang harmonis.
Salah satu penyebabnya karena banyak warga NU yang memilih bergabung dengan PAN.
Hal tersebut diyakini akan membuat warga NU potensial memilih PAN pada Pemilu 2024.
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan strategi PAN dalam merangkul warga NU merupakan langkah tepat.
Terutama untuk mengimbangi kekuatan PAN yang selama ini dekat dengan basis massa muslim Urban.
“PAN selain memperkuat sisi muslim urbannya juga merekrut tokoh-tokoh publik untuk bisa menarik perhatian pemilih,” kata Wasisto dikutip pada Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: PAN Setuju Jabatan Kepala Desa Jadi 9 Tahun: Lebih Fokus Untuk Bertugas
Kedekatan PAN dengan NU membuat partai berlogo matahari tersebut merasakan dampak elektoral yang cukup besar.
PAN dalam sejumlah survei terakhir selalu menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan survei Litbang Kompas bahkan memotret elektabilitas PAN naik 100 persen.
Pada survei Litbang Kompas bulan Mei, elektabilitas PAN menyentuh angka 3,2 persen, naik 100 persen dari bulan januari yang berada di 1,6 persen.
Pada survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas PAN juga menunjukkan tren yang positif.
Pada survei bulan mei elektabilitas PAN ada di angka 3,1.
Pada survei bulan April, elektabilitas PAN mencapai 2,0 persen, meningkat 100 persen dari bulan Maret yang berada di 1,0 persen.
Bahkan, dalam rilis survei Indonesia Political Opinion (IPO) bulan Juni berhasil merekam elektabilitas PAN yang berada di angka 5,0 persen.
Raihan tersebut berhasil mengalahkan partai sesama Islam lainnya yakni PKS yang hanya meraih 4,8 persen
“Kecenderungan partai-partai Islam itu kan memang tidak terprediksi sebenarnya. Beda dengan partai nasionalis yang memang mereka sudah terukur,” pungkas Wasisto.