Politisi Golkar Rian Ernest Blak-blakan Habiskan Dana Rp1,3 Miliar untuk Maju Jadi Caleg
Rian mengaku membutuhkan modal cukup besar untuk memperkenalkan diri melalui alat peraga kampanye.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Biro Pemuda DPD Golkar DKI Jakarta Rian Ernest menjelaskan pengalamannya saat maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu disampaikan Rian dalam menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut ongkos politik untuk menjadi caleg mencapai Rp 40 miliar.
"Saya di PSI lima tahun lalu nyaleg DPR Senayan dapil Jakarta Timur. Total suara saya sendiri 70 ribu enggak pakai uang, enggak pakai sembako, modalnya jalan kaki saja," kata Rian dalam Diskusi ICW bertajuk Problematika Pemilu 2024, Perbaikan Partai Politik dan Masa Depan Pemilih Muda di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Namun, dia mengaku membutuhkan modal cukup besar untuk memperkenalkan diri melalui alat peraga kampanye.
"Butuh baliho sejuta, billboard Rp20 juta, mungkin saya habis dulu enggak sampai Rp 5 miliar," ucap Rian.
Di Pemilu 2024 ini, Rian mengaku akan maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.
Dia mengatakan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengenalkan diri.
Rian telah berupaya dengan menyambangi warga bersama relawan serta membagikan souvenir seperti gelas dan kalender.
"Itu saja saya sudah hitung. Dari hari ini sampai nanti hari H, saya habis Rp1,3 miliar," tandas Rian.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskadar yang karib disapa Cak Imin mengungkapkan bahwa ada biaya politik sekitar Rp40 miliar yang diperlukan jika seseorang ingin menjadi calon legislatif di DPR RI.
Dalam acara pidato kebudayaan di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Cak Imin membicarakan tentang biaya politik atau ongkos politik yang harus dikeluarkan untuk mencapai kursi di gedung Senayan.
Dia mengakui bahwa para aktivis yang ingin menjadi anggota legislatif tetapi biayanya sangat besar.
"Saudara-saudara saya yang mencalonkan diri tiga atau empat kali, kami kira bagi orang-orang dari Nahdlatul Ulama akan sangat sulit untuk menjadi anggota DPR di DKI Jakarta. Biayanya sekitar Rp40 miliar," ungkap Cak Imin dalam rekaman video yang diunggah di saluran YouTube NU Channel.
Ia menambahkan, meskipun ada calon legislatif dengan dana lebih rendah, menurut pengamatannya, mereka yang memiliki modal antara Rp20 miliar hingga Rp25 miliar tidak mampu untuk mencapai kursi di Senayan.