Capai Kemakmuran Masyarakat, Ganjar Soroti Empat Poin yang Perlu Dilakukan Pemerintah
Peningkatan listrik per kapita, porsi kapasitas pembangkit terbarukan, hingga akses air minum menjadi poin penting mencapai kemakmuran masyarakat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berbicara gagasan menuju Indonesia Emas tahun 2045 dalam acara Temu Kebangsaan bersama Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri dan Komunitas Intelektual dari berbagai kampus di Indonesia.
Dia menyoroti empat poin penting untuk berlari lebih cepat menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, peningkatan listrik per kapita, porsi kapasitas pembangkit terbarukan, hingga akses air minum menjadi poin penting mencapai kemakmuran masyarakat Indonesia.
Baca juga: Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, Harhubnas 2023 Usung Tema Melaju untuk Transportasi Maju
“Listrik per kapita umpama, 3.500 kwh. Porsi kapasitas pembangkit terbarukan 74 persen. Pravalensi ketidakcukupan pangan 21 persen, dan akses rumah tangga terhadap air siap minum mesti 100 persen antara lain,” kata Ganjar dikutip Rabu (23/8/2023).
Pada poin kedua, bacapres berambut putih itu menekankan peningkatan layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Ganjar menilai baiknya layanan tersebut dapat meningkatkan usia harapan hidup mencapai 80 tahun.
“Prevalensi stunting kita akan capai pada 5 persen dan insidensi tuberkolosis 76 per 100.000 orang. TBC sampai hari ini belum beres, Indonesia siap,” kata Ganjar.
Poin selanjutnya yang disampaikan adalah terkait dengan pendidikan.
Ganjar mengatakan, salah satu indikator Indonesia pintar adalah nilai Programme for International Student Assessment (PISA) membaca mencapai skor 405, PISA matematika dengan skor 438, dan PISA sains harus 416.
“Kita punya Rp200 triliun hari ini uang yang kita taruh sebagai endowment fund di LPDP dan itulah riset yang harus kita lakukan. Kita sudah punya BRIN, kita punya kampus-kampus hebat hari ini hadir, kita ada pengusaha-pengusaha hebat dan kita punya mimpi untuk mewujudkan,” kata Ganjar.
Kemudian Ganjar menjelaskan poin terakhir yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas Indonesia.
Poin ini berhimpitan langsung pada sektor UMKM, kewirausahaan, hingga rasio volume usaha koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Bagaimana Indoensia bisa lebih produktif? UMKM kita sampai 5 persen, proporsi kewirausahaan kita sampai 8 persen dan rasio volume usaha koperasi terhadap PDB kita 10 persen,” katanya.