Anies Ingin Duet dengan AHY, tapi NasDem 'Kawinkan' Anies dan Cak Imin, PDIP: Bak Kisah Siti Nurbaya
Politisi PDIP, Muhammad Guntur Romli, ikut menanggapi soal kabar duet antara Bacapres NasDem Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ungkap Riefky.
Baca juga: Anies Belum Buka Suara soal Duetnya dengan Cak Imin, Warganet Serbu Akun IG-nya
Menurut Riefky, kabar NasDem dan PKB bekerja sama disampaikan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, pada Rabu (30/8/2023) kemarin.
"Bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," tegasnya.
Dia menegaskan persetujuan kerja sama itu keputusan sepihak Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," ujar Riefky.
Baca juga: Demokrat Kecewa Terhadap Anies Baswedan: Kami Pikir Anda Pemimpin Punya Etika
Demokrat 'Bongkar' Surat Tulis Tangan Anies Baswedan yang Minta AHY Jadi Cawapresnya
Keputusan Anies Baswedan yang menerima Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, membuat Demokrat kecewa berat.
Pasalnya, Anies disebut telah berkali-kali menyatakan memilih AHY untuk jadi cawapres Anies.
Namun, menurut Teuku Riefky Harsya, Anies ternyata mengingkari keinginannya sendiri.
Baca juga: Nasib Koalisi Perubahan usai Isu Duet Anies-Cak Imin, PPP Ajak Demokrat dan PKS Gabung Dukung Ganjar
"Anies bahkan sudah menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya," ungkap dia.
Surat itu pun beredar di media sosial. Satu di antaranya seperti yang diunggah Deputi Bakomstra Demokrat, Cipta Panca Laksana, dalam akunnya.
"Bukan maunya Demokrat AHY jadi cawapresnya Anies Baswedan. Tapi Anies sendiri yang meminta AHY jadi pendampingnya. Surat ditulis tangan tanggal 25 Agustus 2023. Lantas tanggal 30 berubah sendiri? Yang nga konsisten siapa?" tulis Panca.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi/Danang Triatmojo)