Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Berlabuhnya Demokrat ke KIM, Petinggi Gerindra: Koalisi Ini Jadi Makin Rileks

Habiburokhman menyatakan tidak sepakat dengan sebutan kalau Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan koalisi yang gemuk.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Setelah Berlabuhnya Demokrat ke KIM, Petinggi Gerindra: Koalisi Ini Jadi Makin Rileks
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau lebih sering dipanggil AHY memberikan hormat kepada Prabowo Subianto pada acara Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023). Pada sambutannya AHY menyampaikan dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, sekaligus Partai Demokrat ikut bergabung pada Koalisi Indonesia Maju. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan tidak sepakat dengan sebutan kalau Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan koalisi yang gemuk.

Sebab menurut dia, gemuk itu konotasinya negatif, sementara Habiburokhman menilai kalau dengan kondisi KIM saat ini terlebih dengan masuknya Demokrat membuat koalisi tersebut semakin rileks.

"Justru akan lebih rileks," kata Habiburokhman kepada awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Rileks yang dimaksud oleh Habiburokhman yakni karena seluruh partai politik di KIM itu memiliki semangat yang sama.

Sehingga konotasi gemuk tidak sesuai, pasalnya, seluruh parpol di KIM bisa bekerja sama dengan baik.

"Karena semangatnya adalah semangat bagaimana kita bisa bekerja sama baik dalam kontestasi maupun nanti ketika sudah bisa memenangkan," tukas dia.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengaku dirinya keberatan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dibilang memiliki koalisi yang gemuk.

Ia mengatakan bahwa diksi koalisi gemuk memiliki terminologi yang negatif. Menurutnya, seharusnya diksi yang digunakan memakai koalisi besar.

"Saya agak meralat sedikit, terminologi gemuk ya. Gemuk itu negatif, (seharusnya) tapi besar," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menyatakan diksi koalisi besar lebih memiliki pandangan yang lebih luas. Yakni, Prabowo memiliki kekuatan besar dari berbagai elemen politik bangsa.

"Besar nih artinya memang ini kekuatan besar dari elemen-elemen politik bangsa ini yang memandang pentingnya persatuan bahwa mengelola negara ini nggak bisa sendiri-sendiri saja. Kita harus bersama, kita harus mengedepankan kebersamaan," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini KIM beranggotakan Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Gelora, Garuda, Partai Prima, PSI, dan kekinian Partai Demokrat secara resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo dan bergabung dengan KIM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas