Siti Zuhro Ungkap Pemilih Perempuan Lebih Memilih Ganjar Pranowo Dibanding Capres Lainnya
Di kalangan perempuan yang sudah memastikan pilihannya, elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 36,6 persen, paling tinggi dibanding dua capres lainnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior BRIN Siti Zuhro menilai aura dan ekpresi yang ditampilkan bakal Capres Ganjar Pranowo membuat pemilih perempuan lebih memilih mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Hal itu disampaikannya ketika menanggapi Survei Litbang Kompas yang menyatakan pemilih perempuan berpotensi lebih banyak yang condong ke Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ketimbang Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Di kalangan perempuan yang sudah memastikan pilihannya, elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 36,6 persen, paling tinggi dibanding dua capres lainnya.
Baca juga: Dinilai Punya Integritas, Buruh di Jawa Tengah Gelar Deklarasi Dukung Ganjar
Elektabilitas Prabowo sebesar 30,5 persen, Anies Baswedan 23,2 persen dan ada 9,7 persen responden tidak menjawab.
“Mengapa Ganjar disukai banyak perempuan, mungkin karena aura yang dimunculkan dan ekspresi yang ditampilkan menimbulkan rasa simpati sehingga mereka menyukai,” kata Siti Zuhro saat dihubungi di Jakarta, Minggu (24/9/2023).
Dia menjelaskan keterpilihan Ganjar itu, bisa dilihat dari karakter pemilih perempuan, pertama, mereka melihat sosok dan penampilannya.
Sejauhmana capres mampu menganalogikan dirinya dengan para pemilih sehingg menjadi idola.
“Kedua, karakter, apakah capres sosok yg baik, cool dan asyik untuk disapa dan diajak bicara,” ucapnya.
Baca juga: Mahfud MD Dinilai Bisa Perkuat Branding Integritas untuk Ganjar Pranowo
Karakteristik ketiga, menurut dia, pemilih perempuan memiliki empati yang tinggi, mau memahami kaum perempuan yang minta diperhatikan dan dimomong atau dilindungi.
Partai politik koalisi pengusung dan pendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo pun mengamini peryataan Siti Zuhro.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy menilai, Ganjar dalam setiap kesempatan dan sosialisasi dengan masyarakat, tampil sebagai sosok yang utuh sebagai kepala keluarga.
Menurut dia, dalam berbagai kesempatan itu, Ganjar selalu mengajak istri dan anaknya.
Sosok Ganjar itu menurut Rommy menjadi daya tarik bagi pemilih perempuan untuk memilih Ganjar di Pilpres 2024.
“Mas Ganjar berkegiatan bersama istri dan anaknya. Sehingga bagi sense seorang perempuan, mereka mudah menilai bahwa mas Ganjar adalah seorang kepala keluarga yang baik,” kata Rommy.
Rommy menegaskan bahwa seorang kepala keluarga yang baik, lebih berpeluang untuk menjadi pemimpin yang baik di tingkat nasional.
Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq Perindo menilai keluarga Ganjar yang harmonis, menjadi alasan para pemilih perempuan memilih mantan Gubernur Jawa Tengah itu di Pilpres 2024.
Pemilih perempuan, kata Rofiq, adalah pemilih yang cermat. Menurut dia, perempuan selalu melihat figur keluarga yang harmonis dan dapat jadi contoh bagi keluarga-keluarga mereka.
“Bisa kita lihat bahwa keluarga mas Ganjar sangat rukun, bersahaja, saling mendukung dan hampir tidak ada kekurangannya. Istri mas Ganjar adalah putri deri seorang kyai besar di Jawa Tengah, begitu juga anaknya menjadi figur bagi generasi muda yang layak jadi contoh,” ujarnya.
Rofiq menilai pemilih perempuan sering mencari pemimpin yang dapat memberikan harapan bagi masa depan keluarganya.
“Mas ganjar dlm hal ini dianggap figur yang pas dan bisa memberikan kepastian dalam memenuhi harapan masa depannya, dalam hal ini lapangan kerja, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya.
Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Santai saat Disebut jadi Calon Terkuat Bakal Cawapres Ganjar: Bagus
Siti menjelaskan fitrah perempuan itu lembut, keibuan dan perhatian terhadap sesama dan sekitarnya.
Secara umum menurut dia, perempuan menyukai sosok laki-laki yang penuh perhatian, baik hati, cool dan mau memahami.
“Dalam konteks pilpres bila calonnya laki-laki sosok kebapakannya akan disorot, seperti apa keluarganya, harmoniskah, penuh rasa sayangkah ke istri dan anaknya,” ujarnya.
Dia mencontohkan, di Pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) termasuk capres yang diidolakan ibu-ibu dan tak sedikit ibu-ibu yang memilihnya.
“Karena pada dasarnya, perempuan ternyata tidak memilih calon perempuan. Data empirik ini ditunjukkan dari pengalaman pemilu selama ini yaitu calon perempuan belum tentu dipilih oleh pemilih perempuan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Survei Litbang Kompas dilakukan sepanjang 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi.
Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan survei 95 persen, margin of error lebih kurang 2,65 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.