Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana 2 Poros di Pilpres 2024 Pupus, Pengamat Nilai Ada Konflik Politik Antara Megawati dan Jokowi

Pengamat politik asal Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, memberikan komentar atas pupusnya wacana dua poros di Pilpres 2024.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Wacana 2 Poros di Pilpres 2024 Pupus, Pengamat Nilai Ada Konflik Politik Antara Megawati dan Jokowi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema ‘Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat’. Pengamat politik asal Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, memberikan komentar atas pupusnya wacana dua poros di Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Namun belum tentu ayah dari Kaesang Pangarep itu akan berpihak kepada PDIP dalam Pilpres 2024 ini.

"Jokowi ini bukan kader murni PDIP, melainkan pengusaha yang menjadi aktor politik dan membutuhkan perahu politik," tuturnya.

"Jokowi itu butuh perahu PDIP untuk berlayar menggapai posisi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI."

"Ambisi politiknya sudah terwujud dan sekarang dia juga ingin menjadi king maker politik seperti Megawati,” kata Ginting.

Ia menyatakan bahwa PDIP merupakan marwah politik bagi keluarga Megawati yang membawa trah Sukarno.

Sebagai partai pemenang pemilu 2014 dan 2019, Megawati tidak sudi apabila kader partainya, dalam hal ini Ganjar, harus mengalah menjadi bacawapres.

Namun dalam perspektif Megawati, koalisi bisa saja terjadi jika Prabowo yang menjadi bacawapres dari Ganjar.

Berita Rekomendasi

“Koalisi bisa terjadi dalam perspektif Megawati dengan komposisi Ganjar sebagai bakal capres dan Prabowo sebagai bakal cawapres," ujarnya.

"Mengingat Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra posisinya berada di bawah PDIP,” kata Ginting.

Namun, menurutnya, Prabowo juga tidak mau mengalah bila ditempatkan sebagai posisi bacawapres.

Bagaimanapun, ini merupakan kemungkinan terakhir Prabowo mengikuti kontestasi pilpres bila mengacu dari faktor usia.

Di luar hal itu, lanjut Ginting, Jokowi merasa lebih memiliki kendali apabila condong mendukung Prabowo daripada Ganjar yang praktis berada dalam kendali Megawati.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

“Di luar itu, Jokowi lebih merasa bisa mengendalikan Prabowo yang juga mendukung keluarga Jokowi berkiprah dalam politik dengan sokongan dari Partai Gerindra," tuturnya.

"Sedangkan Ganjar, praktis dalam genggaman politik Megawati,” kata Ginting.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas