Pengamat Sebut Gibran Tak Secara Gamblang Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo: Malu tapi Mau
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan komentar terkait wacana Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapres.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
Jika gugatan tersebut dikabulkan dan batasnya turun menjadi 35 tahun, itu bisa menjadi karpet merah bagi Gibran untuk meniti karier politik yang lebih mentereng.
KIM Sebut Nama Gibran
Sementara itu,Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengatakan para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju akan bertemu, Jumat (13/10/2023).
Yusril menyebut, pertemuan itu akan khusus membahas terkait dengan siapa sosok yang bakal mendampingi Prabowo Subianto di kontestasi Pilpres 2024.
Acara tersebut bakal dilaksanakan di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Pembicaraan khusus mengenai wapres baru akan dilakukan pada hari Jumat nanti," kata Yusril kepada awak media di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Dalam kesempatan lain, Yusril mengatakan, awalnya kandidat cawapres pendamping Prabowo tersisa tiga orang setelah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebrang ke kubu Anies Baswedan.
Namun, kini kandidat telah bertambah, termasuk dengan hadirnya nama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Selain Gibran, ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko PMK Muhadjir Effendy yang tiba-tiba muncul.
"Lalu muncul Gibran, Khofifah, lalu muncul Muhadjir Effendy. Mulanya ya tinggal 3 itu saja antara Airlangga, Erick, dan saya. Karena Cak Imin sudah keluar koalisi," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)(Kompas.com/Adhysta Dirgantara)