Menkominfo Budi Arie Minta Masyarakat Laporkan Jika Temukan Konten Hoaks Terkait Pemilu 2024
Penggunaan AI pada tahun politik kali ini lebih canggih dibanding pada masa pemilu 2019 yang lalu.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta masyarakat melapor jika menemukan ada konten informasi bohong atau hoaks mengenai pemilu 2024.
Adapun permintaan ini sejalan dengan kampanye yang sedang dicanangkan Kominfo, yaitu "Awas Hoaks Pemilu!".
"Ya masyarakat kasih aja (konten hoaks pemilu) ke saya, nanti kita cekin," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi ketika ditemui di kantornya, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Cegah Penyebaran Hoaks saat Pemilu, Menkominfo Minta Masyarakat Tak Terpancing Berita Sensasional
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan, masyarakat bisa melapor melalui situs http://aduankonten.id
Masyarakat juga bisa menghubungi nomor WhatsApp yang tertera di situs tersebut untuk melapor konten hoaks pemilu.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui cara membedakan mana hoaks mana fakta, Semeuel mengatakan Kominfo memiliki situs yang bisa menjadi rujukan masyarakat.
"Ada https://komin.fo/inihoaks. Pokoknya di situs itu tiap kali debunking, itu ada fakta dan hoaksnya," ujar Semuel.
"Pokoknya di situ lengkap. Ada bentuk hoaksnya, ada bentuk faktanya," kata Budi Arie menambahkan.
Budi kemudian mengatakan, penggunaan AI pada tahun politik kali ini lebih canggih dibanding pada masa pemilu 2019 yang lalu.
"Ya belum canggih (pada pemilu 2019). Kalau sekarang kan canggih banget. Sekarang ada konten mukanya kamu, suaranya kamu, padahal bukan kamu. Dipikir beneran, orang berantem dong nanti kalau orang mukanya dipakai kayak asli," ujar Budi.