Megawati Keras Terhadap Kader PDIP yang Main Dua Kaki, Tapi Mengapa Gibran Belum Dipecat?
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan pihaknya menunggu Gibran Rakabuming Raka untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik kader PDI Perjuangan (PDIP) Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto masih terus bergulir.
Pasalnya hingga kini PDIP belum mengeluarkan surat pemecatan dan Gibran pun belum menyatakan mengundurkan diri secara resmi.
Gibran juga diketahui belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Baca juga: PROFIL & Rekam Jejak Neno Warisman, Sempat Panjatkan Doa Menggemparkan, Kini Siap Dukung Gibran
Adapun Gibran saat ini telah menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Main Dua Kaki
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyampaikan secara tegas menegur kader partai yang mulai melakukan manuver-manuver politik.
Bahkan, Megawati dengan tegas siap memecat kader yang melakukan manuver politik.
Hal itu dikatakannya dalam sambutan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Gibran Disebut Pembangkang Partai karena Tak Tegak Lurus dengan Arahan Megawati
"Kalian siapa yang berbuat manuver manuver keluar! Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver!" tegas Megawati dengan nada tinggi.
"Ingat lho! Lebih baik keluar deh. Lebih baik keluar deh, daripada saya pecat-pecati lho kamu, saya pecati lho," tegas Megawati lagi.
Megawati juga mengaku geram dengan kader hanya ingin mejeng tanpa kerja untuk rakyat.
"Lha kalau hanya mau mejeng-mejeng aja, duh enggak deh," kata Megawati.
Gibran Disebut Pembangkang
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyoroti langkah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang maju menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Basarah, langkah Gibran sebagai bagian dari elite PDIP adalah bukti pembangkangan.
Gibran, kata Basarah, seharusnya paham soal aturan partai yang mengharuskan untuk patuh terhadap arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.