Hashim Djojohadikusumo Sebut Orasi Ganjar soal Demokrasi Indonesia Banyak Drakor Sebatas Dagelan
Menurutnya, pernyataan itu seharusnya tidak boleh diucapkan oleh Ganjar yang seorang capres dalam forum resmi saat pengundian nomor urut capres
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo menganggap orasi politik capres Ganjar Pranowo mengenai demokrasi Indonesia banyak drama korea alias drakor hanya sebatas dagelan semata.
Menurutnya, pernyataan itu seharusnya tidak boleh diucapkan oleh Ganjar yang seorang capres dalam forum resmi saat pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU.
"Saya kira yang dagelan-dagelan itu tidak perlu lah. Itu tanggapan saya ya," kata Hashim saat ditemui dalam 'Guyub Nasional ReJO Pro-Gibran MilenialZ' di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Adik kandung Prabowo itu mengaku sepakat dengan pidato Presiden Jokowi yang meminta tidak boleh banyak drama dalam Pemilu kali ini. Hal yang penting, para pasangan calon mengadu gagasan kepada masyarakat.
"Ya drakor-drakor menurut saya benar pak Jokowi ya, terlalu banyak drama ya, kalau drakor-drakor ini kan yang penting pengaduan gagasan ya, program," pungkasnya.
Sebelumnya, Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengatakan beberapa hari belakangan ini masyarakat disuguhi adanya drama korea alias drakor.
"Beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar dalam pidatonya setelah melakukan pengundian nomor urut capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut drama-drama tersebut seharusnya tidak perlu terjadi.
"Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat," ujar Ganjar.
Baca juga: Viral Rumah Relawan Ganjar di Menteng Didatangi Brimob, Polisi: Patroli dari Operasi Mantap Brata
Ganjar pun menyebut bahwa beberapa tokoh agama, guru-guru bangsa, seniman, budayawan hingga aktivis mahasiswa menyuarakan kegelisahan terhadap demokrasi.
"Kewajiban kita Bapak/Ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik saja," ujarnya.
Dia pun memastikan pasangan Ganjar dan Mahfud MD akan menjaga demokrasi di Indonesia.
"Saya tenang kok, dan kami ini tenang semua, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini," ungkap Ganjar.
Adapun setelah melakukan pengundian, pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan nomor urut 3.
Sementara pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut 2 dan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar nomor urut 1.