CEK FAKTA Gibran Dituduh Cuma Lulusan Setingkat D1, Ini Jejak Akademis Anak Sulung Jokowi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dituding memiliki ijazah palsu dari program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka dituding bukan bergelar sarjana saat menjalani pendidikan di Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.
Gibran disebut bukanlah kelulusan strata 1 (S1) dari UTS, melainkan hanya lulusan kursus atas setingkat D1.
Hal tersebut diungkap seorang doktor yang juga aktivis, Dr Tifa lewat status twitternya @DokterTifa pada Kamis (16/11/2023).
"Bran @gibran_tweet Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus utk persiapan masuk UTS. Upamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australi kuliah opo ming kursus tow?" tulis Dr Tifa.
(Bran @gibran_tweet ijazah kursusmu dari Insearch UTS coba mana lihat. Insearch sepengetahuanku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS. Misalnya mengeluarkan ijazah, jenjangnya hanya D1 alias kursus. Jadi kamu di Australia kuliah atau hanya kursus saja?)
Pertanyaan tersebut langsung direspons oleh Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kemudian menantang Dr Tifa untuk menganalisa potret wisudanya.
Tantangan itu dibuktikan Dr Tifa lewat tangkapan layar sebuah pemberitaan berjudul, 'Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan' dalam statusnya.
Seraya membagikan tangkapan layar pemberitaan tersebut, Dr Tifa menyampaikan Gibran bukanlah lulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan setara D1.
"Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan Sertifikat Kursus atau yaaa setara D1 lah. Artinya 'Wisudawan' adl penerima sertifikat kursus, bukan Ijazah Bachelor/Sarjana UTS," tulisnya.
Namun seorang pengguna media sosial, mengunggah data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Isinya tangkap layar bahwa Gibran memang telah lulus S1.
Hanya saja data yang ditunjukan, menjelaskan Gibran menyelesaikan program S1 di program studi Marketing, University of Bradford, Inggris.
Sementara yang memicu isu ijazah palsu adalah program Insearch UTS, Australia.
Dikomentar Roy Suryo
Lewat akun twitternya @KMRTroysuryo1 pada Kamis (16/11/20230, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Roy Suryo mengunggah sebuah tautan situs resmi dari UTS.
"Monggo, Dok..," tulis Roy Suryo.
Dikutip dari situs resmi UTS, INSEARCH adalah penyedia jalur premium ke University of Technology Sydney (UTS).
Program tersebut membantu mempersiapkan siswa untuk masuk ke derajat UTS.
Kemitraan dengan UTS berarti siswa mendapatkan manfaat dari standar akademik UTS yang tinggi dan reputasi untuk keunggulan.
Mereka juga memiliki akses ke kampus baru yang dirancang arsitektur dan mutakhir.
UTS: INSEARCH menawarkan program Bahasa Inggris Akademik, UTS Foundation Studies dan diploma pendidikan tinggi
Sebagian besar ijazah mereka mengarah langsung ke tahun kedua gelar sarjana UTS yang sesuai.
Siswa dapat memilih dari bidang studi berikut: Akademik Inggris, Bisnis, Komunikasi, Desain dan Arsitektur, Teknik, Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan.
Mereka menawarkan dukungan akademik yang berdedikasi termasuk lokakarya keterampilan belajar dan penasihat akademik yang berdedikasi.
Pernah dituduh beli ijazah
Dikutip dari Kompas.com, bukan kali ini saja ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipersoalkan di media sosial.
Sebelum dituduh memakai ijazah palsu, Gibran pernah disebut membeli ijazah dari luar negeri.
Saat itu, pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum membuat postingan yang menuliskan Gibran membeli ijazah dari luar negeri, pada Rabu (12/10/2022) pukul 12.42 WIB.
Pemilik akun tersebut juga mengunggah sebuah foto Gibran saat diwisuda.
"Gibran @gibran_tweet tercyduk beli Ijazah dari luar negeri. Pasti mahal bayarnya. ????" tulis akun tersebut.
Unggahan itu bahkan sempat disukai lebih dari 1.200 pemilik akun Twitter dan dicuitkan ulang 164 pengguna Twitter.
Postingan tersebut bahkan dikomentari oleh adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep @kaesangp.
"Alah editan doang. Jago juga timnya mas @Chilli_Pari ngeditnya," tulisnya.
Kali ini, pemilik akun @BijiPot menganggap jika ijazah putra sulung Presiden Jokowi itu palsu.
"Jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya ...ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulis pemilik akun tersebut pada Kamis (4/2/2023).
Ingin unggah foto wisuda hingga curhat uang saku kurang
Saat itu Gibran tampak geram ijazahnya dianggap beli dari luar negeri.
Dia bahkan ingin mengunggah foto wisudanya ke media sosial.
"Mengko tak posting foto wisuda wae ya. Mengko telititen diedit pora sak ijazahe sisan (Nanti saya unggah foto wisuda saja ya. Nanti diteliti diedit apa tidak ijazahnya)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).
Ayah Jan Ethes Srinarendra ini mengungkap pihak-pihak yang mempermasalahkan ijazahnya adalah kurang pekerjaan.
Dia mengatakan untuk mendapatkan ijazah tersebut dibutuhkan perjuangan.
Bahkan Gibran mengaku terkadang kekurangan uang saku.
"Lha aneh-aneh kabeh. Kene sekolah angel-angel. Sok-sok sangune kuranglah. (Lha aneh-aneh saja semuanya. Aku sekolah susah-susah. Kadang uang saku kurang lah)," ungkap Gibran.
Riwayat pendidikan Gibran
Sebelum dipilih menjadi cawapres 2024, Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Walikota Surakarta periode 2021 hingga 2026 sejak dilantik tanggal 26 Februari 2021.
Dalam sejarah kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi walikota termuda pada usia 33 tahun. Sejak kecil Gibran Rakabuming Raka menetap di Solo.
Namun setelah menyelesai studi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Surakarta, Gibran pindah ke Singapura.
Gibran kemudian melanjutkan pendidikan dan bersekolah setingkat Sekolah Menengah Atas di Orchid Park Secondary School, Singapura pada tahun 2002.
Orchid Park Secondary School merupakan sekolah yang berdiri pada Januari 1999 di lokasi Woodlands Ring Secondary School.
Pada tahun 2007 Gibran Rakabuming Raka berhasil lulus dari Management Development Institute of Singapore.
Dilansir dari laman Top Universities, Management Development Institute of Singapore didirikan pada tahun 1956.
Management Development Institute of Singapore adalah lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura untuk pembelajaran seumur hidup.
MDIS memberikan kesempatan bagi individu untuk berkembang secara profesional melalui program akademik di bidang Bisnis dan Manajemen, Komunikasi Massa, Ilmu Biomedis dan Teknologi Informasi.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Management Development Institute of Singapore, Gibran Rakabuming Raka melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010 silam.
Saat mengenyam pendidikan di University of Technology Sydney Insearch, Gibran memiliki minat di bidang katering.
Atas minat yang dimiliki di bidang katering, Gibran dipilih sebagai Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.