Pro Kontra Usulan Pembentukan Panja Netralitas Polri, Begini Komentar Ketua Umum IMM
Menurutnya, Polri tidak mengarahkan untuk condong ke pasangan capres-cawapres tertentu.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Abdul Musawir Yahya menilai belum perlu pembentukan panitia kerja (Panja) Netralitas Polri yang sedang bergulir di DPR.
”Ya gak usah deh. Misalnya kalau memang begitu kalau saling mencurigai, kita pun juga curiga sama pejabat negara, sama kalau misalnya yang pelaksana segala macam itu KPU, Bawaslu bentukan dari partai politik, itu pun saya punya data juga itu,” kata Abdul saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/11/2023).
Baca juga: Bawaslu Bahas Netralitas Usai Viral ASN Boyolali Ngaku Diminta Dukung Ganjar
Abdul khawatir dibentuknya Panja Netralitas Polri tersebut karena tujuan politis.
Dia meyakini Polri pasti bakal netral di Pilpres 2024.
Menurutnya, Polri tidak mengarahkan untuk condong ke pasangan capres-cawapres tertentu.
"Kalau saya secara pribadi itu tidak meragukan, saya kan punya pandangan politis sebagai mahasiswa juga, setiap saya tanya orang orang dekat saya itu mengarahkan untuk tetap netral polisi ini, tidak condong kemana-mana tugasnya mereka mereka ini itu hanya sekadar untuk pengamanan," kata Abdul.
Maka dari itu, ia percaya sampai hari ini Polri tetap netral pada momentum pemilu.
Baca juga: Pengamat Sebut Tudingan yang Menyebut Polri Tidak Netral di Pemilu 2024 Harus Dibuktikan
"Saya banyak kenal (polisi) dan setiap saya tanya jawabnya adalah 'ya netral aja mas kita, kita tidak punya kecenderungan kemana mana dan kerjanya kita ini untuk pelayanan', ucapnya.
"Makanya saya yakin lah dengan netralitasnya, sampai hari ini saya sangat percaya dengan netralitas Polri dalam momentum 2024," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.