Ganjar Ngobrol Bareng Influencer dan Anak Muda NTT, Bicara Pentingnya Creative Hub
Seorang musisi asal NTT, Yusten Kaesmetan menyampaikan aspirasinya terkait kendala dirinya berkembang di industri musik
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Erik S
"Saya kira klop dan mengonfirmasi apa yang menjadi persoalan mereka," ujarnya saat berbincang dengan anak muda pada hari Minggu (26/11/2023), di Kopi Asiang, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan rencananya untuk membangun creative hub di seluruh Indonesia menjadi cara untuk mewujudkan potensi Indonesia Emas pada 2045.
Cara ini, menurutnya dapat mendorong peran anak muda dengan memberikan pendidikan yang baik, fasilitas serta akses yang mudah.
"Itulah yang kemudian bisa dilakukan pemerintah maupun berkolaborasi dengan yang lain. Misalnya tokoh masyarakat, perusahaan, sehingga ini sangat bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Rencana Ganjar untuk membuat Creative Hub tertuang dalam program dari GP-MMD, yaitu “Ekonomi Kreatif Makin Melaju” dengan menjadikan pelaku ekonomi kreatif jago kandang dan jago tandang melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan rencananya membuat creative hub adalah cara untuk mengakomodasi kreativitas anak-anak muda agar mereka bisa mengembangkan bakat mereka.
Sebagai sosok yang berpengalaman dan paham tentang kebutuhan anak muda, Ganjar sudah membuktikan bahwa ruang kreatif sangat penting.
Sebelumnya, ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar sukses menginisiasikan program Heterospace, ruang kreatif bagi anak-anak muda di Jateng untuk berinovasi dan mengembangkan bakat mereka menjadi karya.
Sejak pertama dibangun pada tahun 2020, Heterospace telah menjadi tempat bagi 60.000 anak muda untuk mendapatkan pelatihan dan panduan berkreasi.