Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertaruhan Capres-Cawapres Terhadap Masalah Stunting

Pada masa kampanye Pilpres 2024, stunting menjadi perhatian para Capres-Cawapres lewat programnya untuk semaksimal mungkin menekan angka penyebaran

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
zoom-in Pertaruhan Capres-Cawapres Terhadap Masalah Stunting
SURYA/SURYA/PUR
Petugas mengukur tinggi badan bayi saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO 

Sejak awal kampanye Pilpres 2024, pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud telah mencanangkan program Satu Desa, Satu Faskes dan Satu Nakes, sebagai salah satu program unggulan yang akan mereka jalankan jika kelak keduanya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024.

Program AMIN

Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Nihayatul Wafiroh menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa diselesaikan dengan makan gratis.

Adapun hal itu disampaikan Nihayatul dalam diskusi bertajuk Desak Anies di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Digitalisasi Perwakafan Nasional Lebih Terintegrasi

Mulanya Nihayatul menyebutkan bahwa salah satu yang terpenting dalam penanganan stunting yakni pendidikan parenting.

Ia kemudian mencotohkan ada kasus suami dan istri berprofesi dokter tetapi anaknya stunting.

"Kenapa bisa seperti itu? karena anaknya ini yang merawat adalah pembantunya. Sementara pembantunya tidak dipintarkan, akhirnya diberikan gizi yang tidak seimbang," kata Nihayatul.

Berita Rekomendasi

Selanjutnya diungkapkannya menata diri sebelum menikah khususnya anak perempuan. Salah satu problem terbesar perempuan muda sekarang yaitu anemia.

Ia menegaskan terkait anemia itu perlu diperbaiki jauh sebelum menikah.

Terakhir dikatakannya yakni soal Budaya Timur yang mana masih sering berpikir. Suami harus mendapatkan makanan enak dan bergizi.

"Sehingga kalau punya makanan bergizi, makanan enak itu suaminya dulu yang dikasih makan. Istrinya yang sedang hamil hanya dikasih kuahnya. Inilah yang harus kita ubah," terangnya.

Wakil ketua Komisi IX DPR RI itu lalu menyebutkan bahwa stunting itu bisa diperbaiki dua tahun pertama pasca kelahiran.

"Kalau lebih dari itu (2 tahun) sulit untuk diperbaiki. Jadi bukan makan gratis, kalau makan gratis anak dua tahun belum makan gratis. Belum sekolah juga anak dua tahun itu," tegasnya.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rahmat W. Nugraha )

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas