Siti Atikoh 'Belanja Masalah' saat Safari Politik Keliling Jabar-Jateng, Apa Maksudnya?
Sebab, dia menilai hal ini bisa menjadi masukan serta catatan yang akan dikerjakan oleh Ganjar-Mahfud jika terpilih menjadi Presiden - Wakil Presiden
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Istri Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyatin mengungkapkan alasannya terjun langsung safari politik dan berkampanye.
Di mana, Atikoh mengaku ingin 'belanja masalah' dengan terjun dan mendengar langsung permasalahan yang ada di masyarakat di tingkat akar rumput.
Sebab, dia menilai hal ini bisa menjadi masukan serta catatan yang akan dikerjakan oleh Ganjar-Mahfud jika terpilih menjadi Presiden - Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Baca juga: Siti Atikoh Dialog dengan Pelaku UMKM Kulon Progo, Serap Aspirasi Pedagang Jamu Tradisional
Hal itu disampaikan Atikoh usai berdialog dan bersilahturahmi dengan Kelompok Wanita Tani (KTW) dan Muslimat di Balai Roro Jonggrang, Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).
Awalnya, Atikoh mendapat curhatan dari salah seorang petani soal lahan pertanian di Kulon Progo yang dikontrak untuk pertambangan.
Atikoh menilai, jika lahan tersebut lebih produktif di sektor pertanian, sebaiknya untuk terus dilanjutkan. Namun, jika sebaliknya makan perlu ada dialog dan konunikasi yang intent semua pihak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca juga: Ketika Siti Atikoh Ganjar Serap Aspirasi Soal Program ke Depan Bagi Perempuan Agar Jadi Tiang Negara
"Kalau saya tidak salah menangkap itu bisa digunakan untuk pertanian produktif, tambangnya itu kurang produktif lebih baik dialihfungsikan untuk menjadi sektor pertanian. Kalau kita bicara keberpihakan petani dan kita ingin mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia," kata Atikoh.
Lalu, Atikoh juga menangkap aspirasi soal permasalahan energi yang terjadi di sektor pertanian. Di mana, para petani mengaku belum teraliri listrik di larang pertanian.
Padahal, listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung produksi pertanian guna mendapati hasil yang maksimal.
"Terkait dengan keterbatasan energi, karena ada di lahan-lahan tertentu itu yang listriknya belum support tetapi ini terbatas faktor hambatannya. Salah satunya juga terkait lahan itu juga perlu telusuri ini kepemilikan lahannya siapa, apa pemerintah atau milik perusahaan atau milik perseorangan karena masing-masing tentu pendekatannya berbeda," papar Atikoh.
Dia juga memastikan, seluruh aspirasi yang diterimanya selama melakukam safari politik berkeliling Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta akan dicatat dan disampaikan kepada Ganjar Pranowo.
"Ini saya catat tentu nanti bisa saya sampaikan ke Mas Ganjar apabila nanti mendapat amanah kan bisa didiskusikan bersama bagaimana penyelesaiannya," ucap dia.
Baca juga: Saat Siti Atikoh Buat Ratusan Santriwati Ponpes Cipasung Teriak, Sampaikan Salam dari Alam Ganjar
"(Safari politik) untuk 'belanja masalah', untuk menampung aspirasi dari grass root sebetulnya apa si permasalahan mereka dan tadi terungkap," jelas Atikoh.
Sebagai informasi, Atikoh melakukan kunjungan safari politiknya di Yogyakarta pada Rabu (6/12/2023).
Diantaranya, agenda pertemuan dengan KWT dan Muslimat di Balai Roro Jonggrang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Lalu, acara selanjutnya menggelar pertemuan dengan Industri Ekonomi Kreatif di Jogja T-shirt di Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Menjelang siang, Atikoh akan berdialog dengan Kelompok Tani dan Panen Brambang di Joglo Wukirasri Singosaren, Wukirsari, Kab. Bantul, Yogyakarta.
Kemudian, Atikoh dijadwalkan mengunjungi Panti Asuhan Santa Maria Ganiuran di Panti Asuhan Santa Maria Jogodayoh, Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
Menutup rangkaian acara, Atikoh akan melakukan konsolidasi perempuan pendukung Ganjar di Lapangan Dwi Windu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.