Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Safari Politik ke Kuningan, Anies Bakal Perjuangkan Eyang Hasan Maolani sebagai Pahlawan Nasional

Selain berziarah ke makam Eyang Hasan Maolani, Anies juga berkampanye ke Pasar Kepuh, Kuningan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Safari Politik ke Kuningan, Anies Bakal Perjuangkan Eyang Hasan Maolani sebagai Pahlawan Nasional
FOTO: ISTIMEWA
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan didampingi istrinya berkampanye di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memastikan bakal memperjuangkan nama tokoh asal Kuningan, Jawa Barat, Eyang Hasan Maolani, sebagai pahlawan nasional, jika Aneis terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024.

"Kita tahu perjuangan Eyang Hasan sangat luar biasa, dan kami paham bahwa masyarakat di Kuningan mengharapkan agar beliau diangkat menjadi pahlawan nasional atas jasa-jasanya. Insya Allah itu aspirasi yang akan kami perjuangkan," ujar Anies dalam rangkaian kampanye di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).

Selain itu, Anies juga berjanji akan menjadikan makam Eyang Hasan Maolani sebagai destinasi wisata religi.

Baca juga: Anies Optimis Bisa Bawa Indonesia Adil dan Makmur untuk Semua

Anies meyakini perekonomian warga sekitar bisa lebih meningkat.

Selain berziarah ke makam Eyang Hasan Maolani, Anies juga berkampanye ke Pasar Kepuh, Kuningan.

"Pasar ini pasar yang sudah lama sekali. Lokasinya di pusat kota Kabupaten Kuningan. Pasar ini punya kenangan yang khas buat kami dan dulu lorongnya tuh panjang sekali dari ujung Jalan Siliwangi. Banyak jajanan-jajanan, jadi dulu kalau kesini cari jajajan pasti datang ke pasar kepuk. Sampai sekarang masih ada," kata dia.

BERITA REKOMENDASI

Anies juga mendengar sejumlah keluhan dari para pedagang di Pasar Kepuh. Mereka rerata mengeluhkan soal harga-harga yang mahal dan berdampak ke daya beli para pengunjung pasar.

"Jadi ketika ada harga cabai yang meningkat drastis m, otomatis pembelinya tidak lagi membeli dalam jumlah yang sama. Kalau biasanya beli Rp90 ribu karena harganya naik belimya cuma Rp60 ribu - Rp50 ribu. Jadi omzet mereka turun drastis. Itu yang dikeluhkan oleh masyarakat pedagang di sini," kata dia.

Anies melanjutkan dirinya tadi sempat berbicara dengan pedagang daging. Mereka mengeluhkan soal dampak daging impot bagi pedagang daging lokal yang mengalami penurunan.

Anies menyebut perlu ada regulasi yang jelas untuk mengatur impor daging.

"Harus ada regulasi untuk mengatur impor daging ini. Di satu sisi kebutuhan daging per kapita kita masih rendah. Rata-rata konsumsi daging per kapita dunia 6,5 kg per kapita. Indonesia baru 2,5 kg. Jakarta sudah hampir 6,5. Sementara di Malaysia 8 kg perkapita per tahun," kata Anies.

Anies juga menyebut bahwa salah satu program mereka di bidang ekonomi nanti yakni menghidupkan kembali pasar lewat Pasar AMIN.

"Ini juga salah satu program utama kita. Pasar AMIN. Di mana tata niaganya diperbaiki supaya harganya lebih terjangkau," pungkas Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas