Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Kenaikan Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Masuk Akal
Ia mencotohkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran naik 9,7 persen dari 22 Oktober hingga
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Chico Hakim, menilai naiknya elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam beberapa lembaga survei tak masuk akal.
"Untuk paslon (pasangan calon) Prabowo-Gibran yang kenaikan angkanya kurang masuk di akal," kata Chico kepada wartawan, Senin (11/12/2023).
Chico lantas menganalogikakan hitungannya sendiri.
Ia mencotohkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran naik 9,7 persen dari 22 Oktober hingga 10 Desember 2023.
"Angka 9,7 persen itu jika dikonversi dengan jumlah suara dengan basis DPT (daftar pemilih tetap) 204 juta, maka itu senilai dengan 19,8 juta suara," ujarnya.
Berdasarkan perhitungan itu, dia menuturkan suara Prabowo bertambah 19,8 juta hanya dalam 48 hari atau rata-rata tiap hari tambah 416.000 suara.
"Jika survei LSI itu dianggap suatu kebenaran maka pertanyaannya adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan tambahan 416 ribu suara setiap hari?" ucap Chico.
"Isu apa yang mampu membuat dalam 48 hari ada 19,8 juta suara dari pindah ke Prabowo," ungkapnya menambahkan.
LSI menggelar survei pada Desember melalui sambungan telepon terhadap 1.426 responden.
Sampel dipilih secara acak melalui random digit dialing (RDD) atau memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei ini sekitar 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen asumsi random sampling.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran meroket dari 35,9 persen pada Oktober lalu menjadi 45,6 persen Desember.
Baca juga: Budiman Bela Prabowo Jelang Debat KPU Bahas HAM, Hanya Jalankan Tugas Negara saat Persitiwa 98
Sementara, elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot dari 26,1 persen menjadi 23,8 persen.
Lalu, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar tidak terkena dampak negatif sebagai akibat kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran.
Elektabilitas Anies-Muhaimin bahkan mengalami kenaikan dari 19,6 persen menjadi 22,3 persen atau berada di posisi membayangi Ganjar-Mahfud.