PDIP Sebut Jawa Barat Masih 'Battle Zone' Bagi 3 Capres 2024
PDIP bilang Jawa Barat masih belum bisa diklaim didominasi oleh capres nomor urut satu dan dua.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan Provinsi Jawa Barat masih menjadi 'battle zone' atau wilayah perebutan suara bagi tiga Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024.
Kang Ono, demikian dia disapa, mengatakan hal itu karena provinsi tersebut masih belum bisa diklaim didominasi oleh capres nomor urut satu dan dua.
“Sebenarnya tiga-tiganya pun (capres) menjadikan Jawa Barat ini sebagai battle zone,” kata Kang Ono, saat ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) malam.
Ono menjelaskan pasangan capres nomor urut satu dan dua juga masih berupaya berkeliling di Jawa Barat untuk memperkuat basis dukungan untuk mereka.
Baca juga: Ganjar Minta Relawan di Bekasi Catat Aspirasi Masyarakat dengan Menjaga Kesopanan
Demikian juga Ganjar Pranowo, menurutnya, juga masih berpotensi besar meraih suara dukungan di Jawa Barat.
“Misal, Paslon nomor 2 yang menganggap Jawa Barat merupakan basisnya. Ternyata Pak Prabowo juga kan kemarin keliling full juga di Jawa Barat. Artinya kita simpel, berarti, masih ada kekhawatiran gitu kan bahwa Jawa Barat ini tidak maksimal ke Paslon dua, dan itu memang fakta yang terjadi. Begitu pula Paslon nomor 1, ya mereka juga bergerak,” jelas Kang Ono.
“Nah sehingga menurut saya ini wilayah battle zone yang memang Mas Ganjar dan Pak Mahfud juga harus fokus tentunya dengan instrumen tadi yang saya sebutkan,” sambungnya.
Oleh karena itu, Ono mengatakan ke depannya Ganjar dan Mahfud masih akan terus berkeliling Jawa Barat untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Seperti diketahui tiga pasangan capres-cawapres kerap mengunjungi Jawa Barat selama kampanye Pilpres 2024.
Tiga paslon itu adalah nomor urut 01 Anies-Muhaimin, paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran, dan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud.
Sementara itu, Ono menyoroti hasil survei Ganjar yang merosot.
Terkait hal itu, ia mengaku tak mau terpengaruh dengan hasil yang ada.
Hal itu dikarenakan, menurutnya, berdasarkan data internal dukungan kepada Ganjar-Mahfud di Jawa Barat terus meningkat.
“Kalau saya tidak percaya karena sebulan yang lalu, sebulan yang lalu kita mendapatkan informasi bahwa hari ini sampai ke depan akan banyak lembaga lembaga survei yang melakukan rilis. Yang hasilnya hampir semuanya menaikkan Paslon lain dan menurunkan Paslon kita,” kata Ono.
“Nah, kalaupun itu menjadi sebuah catatan, sebuah catatan bagi Mas Ganjar, Pak Mahfud juga timnya untuk mempunyai semangat yang lebih keras lagi. Jadi sampai saat ini saya tidak percaya terkait dengan survei survei itu,” tuturnya.