Nobar Debat Cawapres, Deddy Sitorus PDIP: Aksi Teatrikal Gibran Keren
Deddy Yevri Sitorus PDIP menilai Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka banyak menampilkan teatrikal daripada menyampaikan gagasan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDIP), Deddy Yevri Sitorus menilai Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sedikit menyampaikan gagasan, dan justru banyak menampilkan teatrikal.
Hal itu disampaikan Deddy usai menyaksikan debat cawapres bersama organ sukarelawan di Rumah Aspirasi Sukarelawan Ganjar-Mahfud 2024 di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
"Gibran aksi teatrikalnya keren, jam belajar cukup baik," kata Deddy.
Selain itu, politisi PDIP ini melihat Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar hanya menyampaikan gagasan secara normatif.
Menurut dia, hanya Mahfud yang menyampaikan visi-misi dengan jelas.
Baca juga: Gibran Tepis Anggapan Pesatnya Pembangunan Solo Berkat Di-Anak Emaskan Pemerintah Pusat
"Kita berharap masyarakat melihat kedalaman, bukan hapalan," terang dia.
Lebih lanjut, Deddy mengatakan sejak awal hingga akhir debat, Mahfud mampu secara konsisten menyampaikan komitmen tentang ekonomi kerakyatan.
Mahfud, lanjut dia, tak ingin ada pihak yang menjadi maling di APBN dan mengupayakan terciptanya lapangan kerja.
Sementara itu, Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Seno Baskoro menilai hanya Mahfud yang berbicara dengan bahasa rakyat.
"Saya rasa yang bicara bahasa rakyat, dipahami kita semua adalah Pak Mahfud," tegas Seno.
Baca juga: Puji Semua Gagasan Cawapres, Prabowo: Gibran Saya Kasih Nilai Sembilan
Seno pun menganggap Mahfud terkesan luwes berbicara karena memang Menkopolhukam itu bukan hanya memahami teori, tetapi sudah menjalaninya.
Dia juga mengapresiasi Mahfud yang berhasil menyampaikan gagasan ekonomi rakyat dengan kosakata masyarakat umum.
Di sisi lain, Seno melihat Mahfud berhasil memaparkan komitmen mengenai pemberantasan korupsi dan adanya maling yang membuat kebocoran APBN.
Mahfud, lanjut dia, juga sukses menyampaikan program ekonomi kerakyatan yang ingin membuka 17 lapangan kerja, mendirikan puluhan puskesmas serta sekolah.
Program-program itulah yang akan membuat rakyat bisa maju dan tak sekadar makan siang.
"Bisa beli makan pagi, sore, siang, malam karena korupsi disikat," jelas Seno.