Ditanya Mahfud soal Pajak, Gibran Sebut tidak Ingin Berburu di dalam Kebun Binatang
Gibran menganalogikan bahwa pasangan Prabowo dan Gibran tidak ingin berkebun di situ-situ saja dengan melakukan ekstensifikasi.
Editor: Dewi Agustina
"Kita akan bentuk Badan Penerimaan Pajak dikomandoi langsung Presiden, sehingga akan memudahkan koordinasi dengan Kementerian-Kementerian lain dan fokus pada penerimaan saja tidak pada pengeluaran," jelas Gibran.
Di antara negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), berdasarkan hitungan OECD, Indonesia sejajar denbgan Laos dengan rasio pajak 10,1%.
Di kawasan yang sama, rasio pajak tinggi adalah Kamboja sebesar 20,2%, Vietnam 15,8%, Thailand 15,5% dan Filipina 15 persen.
Gibran Tak Terima Mahfud Sebut Investor IKN Masih Nihil
Calon Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mempertanyakan realisasi investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sebelumnya direncanakan tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pertanyaan itu dilontarkan Mahfud merespon pernyataan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, Gibran menyinggung proyek IKN yang tidak seluruhnya menggunakan anggaran negara, melainkan mengandalkan investasi swasta dalam negeri maupun asing.
Sebaliknya, investasi yang diharapkan hadir itupun hingga kini masih sulit direalisasikan.
Dalam debat antar cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (22/12/2023) malam, Gibran menyinggung IKN saat membahas bagaimana prioritas anggaran untuk pembangunan fisik dan non fisik.
Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menjelaskan pembangunan tak melulu menggunakan anggaran negara, tetapi bisa menggunakan sumber lainnya.
"Seperti IKN, APBN hanya 20%, selebihnya merupakan investasi dari luar," kata Gibran.
Pernyataan Gibran itupun direspons Mahfud. Cawapres nomor urut 3 ini mempertanyakan kehadiran investor dalam proyek IKN.
"Coba sebutkan investor mana yang sudah ada, dua saja?" tanyanya kepada Gibran.
Di sisi lain, pada kesempatan merespon, Gibran berkilah bahwa proyek IKN telah berhasil menyedot ketertarikan investor.
"Saya sebutkan Mayapada dan Agung Sedayu, coba cek saja Pak,”"jawabnya.
Pada sesi berikutnya, Mahfud melontarkan kembali fakta terkait investasi IKN.
"Belum ada yang merealisasikan investasi, mereka baru janji-janji," simpulnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.