Paparkan Gagasan Layaknya Jokowi, Gibran Sebut Akan Maksimalkan Bonus Demografi
Gibran Rakabuming Raka bakal memaksimalkan bonus demografi Indonesia yang diprediksi akan terjadi pada rentang dekade ini.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, memastikan untuk memaksimalkan bonus demografi Indonesia, yang diprediksi akan terjadi pada rentang dekade ini.
Hal ini diungkapkan Gibran dalam debat kedua Pilpres 2024 yang menjadi panggung bagi setiap cawapres beradu gagasan, di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, Indonesia akan menikmati bonus demografi pada rentang tahun 2020 hingga 2030.
Untuk itu, diperlukan sumber daya yang mumpuni dan produktif.
"Indonesia ini negara besar, kita harus bersyukur di tahun 2020 sampai 2030 nanti kita akan mendapat bonus demografi," ungkap Gibran.
Baca juga: Gibran Heran Cak Imin yang Sekarang Tak Setuju Proyek IKN: Dulu Sempat Ikut Potong Tumpeng
"Saat itu lah sebagian penduduk kita ada pada usia produktif, ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional peluang untuk menuju Indonesia emas makin terbuka lebar," sambungnya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai misi Indonesia Emas, diperlukan kerja ekstra keras dan terobosan atau inovasi.
Terutama terobosan yang muncul dari masyarakat dari golongan anak muda.
"Tapi Bapak Ibu yang saya hormati, teman-teman sesama anak muda, ingat kesempatan ini hanya datang sekali kesempatan ini tidak akan terulang lagi," ucap Gibran.
"Untuk itu kita harus kerja keras, kerja fokus, berani melakukan lompatan," tukasnya.
Baca juga: Gibran Bakal Ditegur KPU Lagi Sebab Kembali Kompori Penonton Saat Debat
Diketahui, Presiden Joko Widodo dalam beberapa momen juga kerap menyoroti permasalahan bonus demografi.
Jokowi mengungkapkan, dalam kurun 7 tahun ke depan yakni tepatnya pada 2030, Indonesia bakal mendapatkan bonus demografi.
Di mana pada tahun tersebut, Indonesia bakal memiliki penduduk di kelas umur produktif dalam jumlah besar, yakni sekitar 68,3 juta orang.
Menurutnya, bonus demografi seperti ini hanya terjadi 1 kali dalam peradaban sebuah negara.
Namun lanjutnya, bonus demografi ini dapat menguntungkan Indonesia, atau malah justru dapat menjadi bencana.
Baca juga: Pengamat Politik UI: Gibran Balikkan Opini Publik tentang Kualitasnya
"Di tahun 2030-an kita akan mengalami puncak bonus demografi, 68,3 (juta) total penduduk Indonesia berusia produktif. Yang seperti ini terjadi hanya 1 kali dalam peradaban sebuah negara," ucap Jokowi di Gedung Teater Jakarta, Kamis (15/6/2023).
"Ini bisa menjadi peluang, tapi ini bisa menjadi sebuah bencana jika tidak bisa mengelolanya," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.