Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Debat Capres, Ganjar Pranowo Jabarkan 3 Isu Krusial Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional 

Ganjar juga menyebutkan kejahatan siber (Cyber Crime) sebagai bagian dari isu Hankam, yang perlu menjadi perhatian serius.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Jelang Debat Capres, Ganjar Pranowo Jabarkan 3 Isu Krusial Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional 
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Calon Presiden RI Ganjar Pranowo di Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Ganjar Pranowo menjabarkan secara rinci 3 isu krusial menyangkut  sistem pertahanan dan keamanan (Hankam) negara.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menjabarkan secara rinci 3 isu krusial menyangkut  sistem pertahanan dan keamanan (Hankam) negara. 

Ganjar mengungkapkan,  banyak  sekali isu Hankam yang harus diulas. Namun, ia  memprioritaskan pada 3 masalah krusial yang harus menjadi  perhatian dan dibenahi. Ketiga persoalan itu adalah Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), Industri Pertahanan Nasional, dan Perbatasan.

Baca juga: Kampanye di Demak, Ganjar Kunjungi Pabrik Mainan Anak yang Dibangun Generasi Muda

“Kalau berbicara Alutsista,  kebutuhan dasar Matra Darat, Laut,  dan Udara harus disiapkan secara sungguh-sungguh. Dan, kita harus tanya kepada penggunanya, jangan sampai penggunanya tidak siap,”  kata Ganjar disela kunjungan ke Demak, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). 

Ia menyatakan, kebijakan kedepan harus berdasarkan pada kebutuhan dasar Alutsista, yang harus terpenuhi untuk Matra Laut, Darat, dan Udara. Selain kebutuhan dasar, transisi Alutsista  juga harus diperhatikan agar peralatan yang digunakan teknologinya tidak ketinggalan zaman. 

Baca juga: Ganjar Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani Senilai Rp 600 Miliar

"Terkait transisi Alutsista, jangan sampai peralatan yang dipakai sudah kelamaan produksinya. Karena Alutsista  semakin hari semakin modern," jelas Ganjar. 

Ganjar juga menjelaskan tentang industri pertahanan nasional.  Ia mengungkapkan,  sebenarnya Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan industri pertahanan di dalam negeri. Sejumlah  produk buatan dalam negeri, jelas dia,  sudah diakui dan diekspor ke negara lain.

Berita Rekomendasi

PT Pindad (Persero) telah memproduksi Harimau Medium Tank Kanon 105 mm, kendaraan tempur Maung, dan Anoa 3,  serta persenjataan canggih seperti Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,56mm, sub machine gun PM3,  dan Pistol G2 Premium. 

Produk-produk buatan Pindad selain digunakan di dalam negeri,  juga diekspor ke luar negeri.

“Industri pertahanan sebenarnya kita punya kemampuan dan bisa ditingkatkan. Misalnya, kebutuhan di dalam negeri tinggi, akan lebih baik dipenuhi dari produksi di dalam negeri," kata Ganjar.

Lebih lanjut dikatakan, terkait  wilayah perbatasan,  Pemerintah Indonesia wajib mengedepankan sistem pertahanan dan keamanan, karena kawasan itu berperan sebagai garda terdepan negara. 

Diakui, wilayah perbatasan selain rentan terhadap ancaman keamanan dengan negara yang berbatasan,  juga menjadi sarang  kejahatan lintas batas, seperti  penyelundupan. 

Ganjar juga menyebutkan kejahatan siber (Cyber Crime) sebagai bagian dari isu Hankam, yang perlu menjadi perhatian serius, seiring pesatnya transformasi digital di berbagai bidang. 

Baca juga: Mahfud MD Anggap Gimmick Politik, Karangan Bunga Dukungan untuk TNI yang Aniaya Relawan Ganjar

"Cyber crime ini termasuk dalam persoalan Hankam kita, yang harus diperhatikan. Maka,  keamanan siber masuk di dalamnya," kata Ganjar. 

Pada bagian lain, capres berambut putih itu mengungkapkan, pentingnya Pemerintah memperhatikan perlindungan  para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. 

“Dari sisi politik luar negeri, jangan salah,  kita juga harus memperhatikan  pekerja migran kita. Jangan sampai di dalam negeri kita urus pertahanan dan keamanan, tapi pekerja migran kita di luar negeri tidak terlindungi," tutur Ganjar. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas