Tak Satu Kata Pun Megawati Ucap Nama Jokowi, Tapi Peringatan Keras Ketum PDIP Ditujukan ke Presiden
Dari awal membuka hingga akhir pidato politiknya, Megawati sama sekali tak menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor: Wahyu Aji
"Saya selalu ngomong itu tiga kali karena nomor kita tiga," imbuhnya, disambut tepuk tangan tamu undangan.
Megawati mengingatkan, bahwa ada norma dan etika yang harus diikuti oleh peserta Pemilu.
Ia lantas mengungkit masa-masa ketika masih menjadi presiden RI.
"Pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara, di dalam Pemilu ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi," ucapnya.
"Saya pernah presiden, setelah Pemilu enggak ribut saya."
Putri Presiden ke-1 RI itu mengklaim, pada masanya, Pemilu berjalan dengan damai.
Megawati pun mengaku menerima dengan lapang dada ketika tidak dipilih rakyat dalam Pilpres 2004 silam.
Baca juga: Jika Ganjar Terpilih Presiden, Megawati Beri Tugas Pertama: Ajarkan Pelajaran Sejarah yang Benar
"Ya sudah kalau memang betul rakyat memilih, kekuasaan itu tidak langgeng, yang langgeng itu yang di atas," kata Megawati.
"Kekuasaan itu akan berhenti apapun jabatannya."
Lebih lanjut, Megawati mengutarakan keprihatinan melihat kondisi Pemilu saat ini.
Menurut dia, arah Pemilu saat ini sudah melenceng.
"Kan sedih ya, pengamatan saya akhir-akhir ini sepertinya arah Pemilu sudah bergeser, ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi."
"Namun saya bersyukur ada kekuatan nurani yang berbicara," tandas Megawati.
Sindiran keras Mega untuk Jokowi
Terkait hal itu pengamat politik sekaligus Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai sindiran keras yang disampaikan Megawati ditujukan ke Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.