Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi JK, Budiman Sudjatmiko: Tak Pernah Ada Pemimpin Negara yang Tonjok-tonjokan di Depan Umum

Bahkan menurut Budiman, hal yang dikhawatirkan oleh Jusuf Kalla itu juga tidak pernah terjadi dalam diplomasi di zaman sebelumnya.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tanggapi JK, Budiman Sudjatmiko: Tak Pernah Ada Pemimpin Negara yang Tonjok-tonjokan di Depan Umum
Istimewa
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Budiman Sudjatmiko menilai pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kepala negara ditonjok tidak relevan dalam diplomasi modern. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kepala negara ditonjok tidak relevan dalam diplomasi modern.

“Rupanya Pak JK tidak memahami bahwa tak pernah ada pemimpin negara yang tonjok-tonjokan di depan umum, atau bahkan ruang tertutup,” kata Budiman saat ditanya wartawan, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Momen Jusuf Kalla Turun Gunung Temani Cak Imin Kampanye di Jatim, Langsung Sindir Kawan Marah-marah

Ia lantas mencontohkan dua pemimpin negara super power, Amerika Serikat (AS) dan China. Joe Biden dan Xi Jinping kerap bersitegang namun tetap bersahabat saat bertemu langsung.

"Begitu juga Joe Biden pernah ngecap Xi Jinping sbg diktator. Tapi saat jumpa, mereka senyum2 saja," ujar Budiman.

Bahkan menurut Budiman, hal yang dikhawatirkan oleh Jusuf Kalla itu juga tidak pernah terjadi dalam diplomasi di zaman sebelumnya.

Baca juga: Beda Pendapat Jusuf Kalla dan Jokowi soal Data Pertahanan Rahasia

"Bung Karno kalau pidato suka bilang 'sontoloyo' ke negara-negara barat, tapi tak pernah tonjok-tonjokan dengan Presiden AS sekalipun," lanjutnya.

Lebih lanjut, Budiman menerangkan bahwa di antara pemimpin dunia saat ini lebih mengedepankan sikap yang elegan dalam persaingan global.

Berita Rekomendasi

"Ada sikap elegan antar pemimpin negara, sesengit apapun mereka bermusuhan. Karena yang dihargai pada akhirnya adalah kekuatan dan daya tawar negara-negara yang mereka pimpin," pungkas Budiman.

Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar yang juga Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla mengibaratkan pemimpin sebagai sopir kendaraan.

Pria yang akrab disapa JK tersebut mengingatkan publik agar tidak memilih pemimpin yang emosional.

"Kalau pilih sopir, jelas yang tahu arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti," ucap JK.

Hal itu disampaikan JK saat mendampingi cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam acara bertajuk 'Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan' yang digelar di Namira Syariah Hotel Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Soal Maruf Amin Pose Salam Metal 3 Jari, Puan Sebut Merah Total, JK Singgung Kebebasan Berekspresi

"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," imbuh JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas