Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Kapolri Dinilai Badko HMI Jabodetabeka-Banten untuk Ciptakan Situasi Aman

Melanjutkan estafet kepemimpinan, dimaksudkam agar masyarakat tidak fokus pada perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pernyataan Kapolri Dinilai Badko HMI Jabodetabeka-Banten untuk Ciptakan Situasi Aman
Tangkap layar Youtube Humas Polri
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberi sambutan dalam perayaan Natal Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki menilai tak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo soal keberlanjutan estafet kepemimpinan.

Menurut Adhiya, statement Kapolri tentang mencari pemimpin yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan, dimaksudkam agar masyarakat tidak fokus pada perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan.

"Tak ada yang salah dengan pernyataan pak Kapolri. Bagi saya hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif. Serta agar masyarakat fokus pada pembangunan kemajuan Indonesia," kata Adhiya, Minggu (14/1/2024).

Baca juga: Advokat Siwalima Maluku: Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan Jangan Dipolitisasi

Adhiya menjelaskan bahwa makna dari pernyataan tersebut cukup luas, tidak memiliki makana sempit dalam konteks politik saja. Konteksnya, menurut Adhiya, ialah mencakup pada segala persoalan yang berkaitan dengan bangsa dan negara.

Lebih lanjut, Adhiya menengarai ada beberapa pihak yang sengaja memberi tafsir salah untuk menciptakan perspektif di publik seolah olah yang dibicarakan Kapolri adalah soal politik yang sedang panas hari ini.

"Ada oknum yang sengaja menggiring bahwa Polri tidak netral dengan cara menafsirkan demikian," terangnya.

Berita Rekomendasi

Dalam konteks kepemimpinan, lanjut dia, pembangunan harus dilakukan secara kontinyu dan sustainability. Tak mungkin, dalam membangun sebuah negara, pembangunan dimulai dari awal setiap lima tahun sekali.

"Karenanya, dulu ada yang namanya Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Ini dimungkinkan untuk mewujudkan cita cita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang adil, makmur, dan sentosa," tutur Adhiya.

"Dalam konteks organisasi juga sama. Estafet kepemimpinan harus dilanjutkan. Yang baik dilanjutkan, yang buruk diperbaiki. Dimanapun itu pasti begitu," tegasnya.

Adhiya menekankan bahwa tak ada maksud politis dalam pernyataan Kapolri. Yang ada hanyalah bagaimana menjaga tatananan keamanan, ketertiban, dan menghindari perpecahan antar sesama anak bangsa.

"Saya tidak melihat unsur politis dari statement itu," bebernya.

Sebelumnya, Kapolri menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri 2023. seperti yang tertera dalam YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).

Dalam acara tersebut Kapolri menyinggung terkait sosok pemimpin yang dicari. Baginya, sosok pemimpin adalah yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan.

"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam," ungkap Sigit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas