Maruarar Sirait Keluar dari PDIP Karena Ikut Jokowi, TKN: Sinyalnya Clear Ya Arah Dukungannya
TKN tidak secara tegas menyatakan apakah Maruarar akan gabung ke TKN Prabowo-Gibran atau tidak.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Meutya Hafid, menanggapi hengkangnya politikus senior Maruarar Sirait dari PDIP karena ingin ikut langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Meutya, keputusan Maruarar itu bisa menjadi sinyal soal arah dukungan di Pilpres 2024.
Hanya saja, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu tidak secara tegas menyatakan apakah Maruarar akan gabung ke TKN Prabowo-Gibran atau tidak.
"Kan kalau gitu sinyalnya udah clear ya. Ke arah dukungannya tapi apakah akan masuk secara resmi di TKN kita belum tahu, nanti kita akan lihat," kata Meutya kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Saat disinggung ada atau tidaknya komunikasi Maruarar kepada Presiden Jokowi sebelum menyatakan hengkang dari PDIP, Meutya mengatakan tidak mengetahui secara pasti.
Baca juga: Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Djarot: Lebih Baik Gentle Seperti Itu
Dia hanya menduga kalau Maruarar pasti meminta petunjuk atau arahan dari Jokowi.
"Enggak sih. Wajar kan beliau memang terbuka menyampaikan akan mengikuti Jokowi, pasti minta arahan Pak Jokowi," ungkap Meutya.
Lebih lanjut, Meutya juga merespons soal adanya kemungkinan mantan politikus PDIP itu akan gabung ke kubu Prabowo-Gibran.
Meutya menanggapi santai soal isu tersebut.
Dia menegaskan pihaknya terbuka untuk siapapun bergabung, termasuk Maruarar.
"Pada prinsipnya kita (TKN) terbuka aja. Seperti apa, setahu saya belum. Pasti TKN terbuka," kata Meutya dia.
Hanya saja, Ketua Komisi I DPR RI itu belum dapat memastikan apakah sudah ada komunikasi resmi antara Maruarar dengan TKN Prabowo-Gibran.
Meutya hanya menegaskan kalau Maruarar merupakan sosok muda yang aktif dan kerap memberikan pembinaan kepada anak muda.
"Kalau komunikasi resmi sih saya rasa belum ada. Sekali lagi TKN terbuka. Apalagi beliau tokoh pemuda sangat aktif dan giat berdiskusi dan membina anak muda," tutur dia.
Tak hanya itu, Meutya juga turut menanggapi kemungkinan Maruarar akan berlabuh ke partainya bernaung dalam hal ini Golkar.
Meutya menyatakan, dirinya justru mendengar kalau Maruarar akan ke partai lain, tetapi bukan tidak mungkin Golkar akan terbuka untuk politikus asal Medan itu.
"Saya dengar mungkin ke tempat lain. Tapi baru dengar-dengar ajah. Tapi Golkar terbuka saja. Kita senang saja. Saya mengenal bang Ara juga ya, mungkin ke Golkar, mungkin juga tempat lain," tukas dia.
Sebelumnya, Politikus senior, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengatakan, dirinya akan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Ara seusai menyatakan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Sebab, dia menyebut bahwa saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.
Ara pun mencotohkan beberapa langkah Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.
"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.
"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.
Dia menuturkan, dirinya bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto di Kantor DPP PDIP saat berpamitan.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ungkap Ara.
Ara pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.
Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.
Hanya saja, Ara tak memberikan jawaban mengenai langkah politik selanjutnya bergabung dengan partai apa.