Sempat Garap Gerakan Menangkan Ganjar, Ini Setumpuk Bukti Kedekatan Maruarar Sirait dengan Jokowi
Mundurnya politikus senior Maruarar Sirait atau Ara dari PDI Perjuangan masih menjadi perbincangan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya politikus senior Maruarar Sirait atau Ara dari PDI Perjuangan masih menjadi perbincangan.
Adapun Ara telah menumumkan keluar dari PDIP pada Senin (15/1/2024). Dia juga telah menyerahkan kartu tanda anggota (KTA).
Penyerahan KTA diterima langsung Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin sore.
Mundurnya Ara disinyalir karena renggangnya hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan Presiden Joko Widodo.
Ara diketahui adalah orang yang dekat dengan Jokowi.
Sementara Jokowi lebih condong ke Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Saat Jokowi merumuskan menteri dalam Kabinet Kerja pada 2014, Ara sempat digadang-gadang menjadi menteri.
Padahal Ara juga datang ke Istana menggunakan pakaian putih, seperti para menteri lainnya.
Namun, nama Ara kemudian tidak muncul pada Minggu (26/10/2014).
Jokowi menjelaskan perihal posisi Maruarar. Meski tidak dimasukkan sebagai menteri, Jokowi bakal memberi posisi lain untuk koleganya tersebut.
"(Sebagai) kawan baik, kan banyak kementerian yang perlu saya tatar," kata Jokowi di Istana Merdeka ketika itu.
Jokowi tidak menjelaskan gamblang posisi apa untuk Maruarar. Namun dirinya memastikan Maruarar bakal masuk di pemerintahan.
"Senengnya naruh nama-nama di sini di sini. Yang jelas Ara akan terus bantu saya," terangnya kala itu.