Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Beri Bantuan Hukum untuk Relawan Palti Hutabarat 

Todung menjelaskan bahwa TPN Ganjar-Mahfud saat ini sedang ada di Bareskrim untuk memberikan pendampingan bantuan hukum untuk Palti.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Beri Bantuan Hukum untuk Relawan Palti Hutabarat 
Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merespon penangkapan relawan Palti Hutabarat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024). Todung Mulya Lubis tegaskan pihaknya beri bantuan hukum untuk relawan Palti Hutabarat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis tegaskan pihaknya beri bantuan hukum untuk relawan Palti Hutabarat.

Diketahui Palti Hutabarat telah ditangkap di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan hari ini sekira pukul 03.44 WIB.

Baca juga: Sosok Palti Hutabarat, Ditangkap karena Rekaman Forkopimda Dukung Paslon 02, Eks Anggota Projo




Palti ditangkap imbas unggahan kembali penyebaran dugaan hoaks soal rekaman suara Forkopimda Batubara.

"TPN Ganjar-Mahfud berikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat dan kami juga akan memberikan update terkait proses hukum yang terjadi," kata Todung kepada awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Yakin Pilpres 2024 Bakal Terjadi Dua Putaran

Todung menjelaskan bahwa TPN Ganjar-Mahfud saat ini sedang ada di Bareskrim untuk memberikan pendampingan bantuan hukum untuk Palti.

Todung mewakili TPN Ganjar-Mahfud lalu meminta pihak kepolisian untuk tidak melakukan penahanan kepada Palti.

BERITA TERKAIT

"Kalaupun Palti diproses secara hukum seharusnya hukum itu bukan pidana tetapi perdata," tegasnya.

Praktisi hukum ini lalu menjelaskan bahwa di negara lain kriminalisasi terhadap perbedaan pendapat dan pernyataan yang kritis itu sudah ditinggalkan.

"Karena demokrasi itu hanya ada kalau perbedaan pendapat dan pernyataan kritis dibolehkan," tegasnya.

Sebelumnya Dittipidsiber Bareskrim Polri telah menetapkan pegiat media sosial, Palti Hutabarat sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyebaran hoaks soal rekaman suara Forkopimda Batubara.

"Sejauh ini dalam proses penangkapan tentunya sudah tersangka," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).

Trunoyudo mengatakan Palti Hutabarat ditangkap kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan hari ini sekira pukul 03.44 WIB.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Terkejut Relawan Palti Hutabarat Ditangkap Bareskrim Imbas Dugaan Penyebaran Hoaks

Adapun penangkapan tersebut dilakukan atas dua laporan polisi yang dibuat oleh masyarakat bernama Amruriandi Siregar di Polda Sumatera Utara dan Muhammad Wildan di Bareskrim Polri.

Dalam kasusnya, Palti Hutabarat dipersangkakan pasal 48 ayat 1 jo pasal 32 ayat 1 dan atau pasal 48 ayat 2 jo pasal 32 ayat 2 dan atau pasal 51 ayat 1 jo pasal 35 dan atau pasal 45 ayat 4 jo pasal 27 a uu nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan juga uu nomor 1 tahun 1946 yaitu pada pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau pasal 15 uu nomor 1 tahun 1946.

"Ancaman hukuman ada yang 8 tahun, 9 tahun dan 12 tahun penjara," ucap Trunoyudo.

Saat ini, lanjut Trunoyudo, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut sehingga belum bisa membeberkan rangkaian penyidikan dalam kasus tersebut.

"Saat ini proses masih secara simultan berkesinambungan tentunya melakukan pemeriksaan namun kami meyakini dulu menyampaikan kepada rekan-rekan bahwasannya penyidik melakukan penyidikan ini terkait pertama adanya laporan polisi yang harus kita tindak lanjuti," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas