Mahfud MD Serang Gibran Soal Komitmen Jokowi Tidak Mengimpor Komoditas Pangan
Setelah empat tahun memimpin Jokowi masih melakukan impor yang merugikan banyak petani.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
"Pertanyaan saya bukan itu. Pertanyaan saya itu dulu Pak Prabowo bertanya, katanya Pak Jokowi nggak mau mengimpor beras. Lalu sekarang faktanya, per hari ini, ini catatan data harus dibaca. Impor kedelai 2 juta ton, susu 280 juta ton, gula pasir 4 juta ton, beras 2,8 (juta) ton, daging sapi 160 juta ton," kata Mahfud.
Baca juga: Cak Imin: Aset Negara Dibiarkan Liar, Ada Orang Menguasai Lahan 500.000 Hektare
"Ini, hasilnya seberapa dari hasil debat dulu yang tanggal 17 Juli itu? Ini perkembangannya seperti apa? Semakin banyak ini angkanya, semakin banyak impornya, semakin banyak terdiversifikasi juga impornya dari data ini," sambung dia.
Ia pun menajamkan pertanyaannya soal posisi Gibran sebagai calon wakil presiden khususnya terkait konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian.
"Oleh sebab itu, kemudian secara lebih mendasar saya ingin menanyakan kepada Mas Gibran dengan penuh hormat. Posisi anda sebagai (calon) wakil presiden, bagaimana tentang konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?" tanya Mahfud.
Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Nikel Ugal-ugalan Tanpa Pertimbangkan Keseimbangan Ekologi
Gibran kemudian menjawab, bahwa hal tersebut perlu dievaluasi. Menurut dia, tidak seharusnya narasi-narasi diberikan kepada masyarakat.
Gibran menuding pasangan calon nomornurut 1 dan 3 kompak mengkritik dan menilai food estate program gagal.
"Saya tegaskan sekali lagi, Pak. Memang ada yang gagal. Tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen misalnya di Gunung Mas Kalteng itu sudah panen jagung, singkong. Cek saja nanti datanya," kata dia.
"Intinya adalah warga jangan diberikan narasi-narasi yang menakutkan. Kita harus memberikan narasi-narasi yang optimis. Bapak-Bapak ini adalah calon-calon pemimpin, jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga dan masyarakat," sambung dia.